Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Berpakaian Saat Cuaca Panas Terik agar Lebih Nyaman Beraktivitas

Kompas.com, 10 Mei 2022, 11:15 WIB
Dinno Baskoro,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Fenomena cuaca panas dan terik sedang terjadi di sejumlah wilayah di Indonesia.

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan, hal itu terjadi karena beberapa faktor.

Seperti posisi matahari yang berada di utara ekuator yang menyebabkan pertumbuhan awan hujan berkurang, sampai dominasi cuaca yang cerah dengan tingkat perawanan rendah.

Akibatnya, masyarakat kerap merasakan suhu panas dan terik di siang hari.

Untuk menyiasatinya, kita dapat menerapkan cara berpakaian yang tepat agar tetap nyaman saat beraktivitas. Berikut beberapa tips berpakaian yang bisa diterapkan.

Baca juga: Benarkah Cuaca Panas Terik Belakangan Ini akibat Gelombang Panas? Ini Kata BMKG

1. Hindari pakaian tebal

Pakaian berbahan ringan seperti katun atau linen termasuk sebagai bahan pakaian yang cocok dikenakan saat cuaca panas.

Hindari penggunaan jaket atau blazer yang berbahan tebal. Pakaian jenis ini bisa membuat panas tubuh tidak mendapat sirkulasi dengan baik.

Tipikal katun atau linen mampu mencegah panas "terjebak" di atas permukaan kulit. Panas tubuh akan lebih mudah keluar jika menggunakan pakaian berbahan ringan.

Menggunakan pakaian berbahan ringan juga tidak memerangkap kelembapan di antara kulit dan pakaian, sehingga tidak menimbulkan bau tak sedap.

2. Pakaian berbahan wol 100 persen

Mungkin kita berpikir pakaian berbahan wol hanya cocok digunakan untuk menghangatkan tubuh saat cuaca dingin.

Tapi jangan salah, pakaian dengan bahan 100 persen wol termasuk pilihan yang baik untuk dikenakan saat cuaca panas, asal tidak terlalu tebal.

Rajutan wol yang lebih tipis akan lebih mudah mengeluarkan panas, karena jenis bahan satu ini termasuk pakaian yang breathable.

Baca juga: Warna Pakaian Apakah yang Paling Sejuk untuk Cuaca Panas?

3. Hindari pakaian yang terlalu ketat

Temperatur yang tinggi jika dikombinasikan dengan kelembapan yang tinggi pula bisa membuat kita tidak nyaman saat beraktivitas.

Rasa gerah dan keringat akan lebih mudah muncul di siang hari jika kita mengenakan pakaian yang terlalu ketat.

Oleh karena itu, penting untuk mengenakan pakaian yang memiliki sirkulasi udara yang baik.

Misalnya menggunakan pakaian yang longgar, tipis bahkan memiliki pola berlubang (bukan berarti baju belel, ya).

4. Gunakan aksesori pelindung sinar matahari

Tak cuma tubuh yang perlu perhatian ekstra saat cuaca panas. Mata, rambut bahkan kulit juga perlu perlindungan.

Gunakan aksesori seperti kacamata hitam, atau topi untuk melindungi rambut dan mata dari paparan sinar matahari.

Sementara untuk perlindungan kulit dari sinar ultraviolet (UV), kita dapat mempertimbangkan sunscreen dengan SPF yang lebih tinggi. Misalnya SPF 30 sampai SPF 50.

5. Perhatikan soal padu-padannya

Pakaian adalah bentuk perlindungan paling mendasar dari paparan sinar matahari langsung.

Semakin banyak kulit yang tertutup, maka semakin baik pula. Menggunakan celana panjang tidak masalah, asalkan perhatikan tingkat ketebalannya.

Pemilihan warna pakaian juga turut memengaruhi. Hindari pakaian berwarna gelap seperti hitam, navy, coklat tua dan warna gelap lainnya.

Warna-warna tersebut dapat menyerap panas yang membuat kita semakin merasa gerah.

Baca juga: Rihanna: Berpakaian Saat Hamil adalah Tantangan, tapi...

 

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau