KOMPAS.com - Memiliki anjing baru di rumah tentu akan sangat menyenangkan. Namun, mengadopsi anjing tidak bisa sembarangan dan ada beberapa hal penting yang harus dipertimbangkan.
Apa saja yang harus dipikirkan?
Memilih anjing yang sesuai dengan gaya hidup kita
Hal pertama yang perlu dipertimbangkan adalah gaya hidup kita.
Apakah kita tipe orang yang aktif dan suka jogging setiap hari sepulang kerja, atau lebih suka bersantai dan nongkrong di sofa?
Intinya, hindari mengadopsi anjing berdasarkan aspirasi, namun sesuaikan dengan gaya hidup kita saat ini.
Misalnya, jika kita terbiasa bersantai di rumah, hindari memilih jenis anjing yang sangat aktif.
Dengan sedikit latihan, kondisi fisik, dan persetujuan dokter hewan, hampir semua jenis anjing dengan kadar energi sedang akan tetap cocok dengan tujuan kita.
Baca juga: 7 Jenis Anjing Ras yang Mudah Dirawat, Sudah Tahu?
Mengadopsi anak anjing vs anjing dewasa
Ada pro dan kontra saat memilih anjing berdasarka usia.
Tidak diragukan lagi, anak anjing dapat meningkatkan produksi serotonin atau hormon kebahagiaan kita. Sebab, anak anjing itu menggemaskan, selalu ingin tahu, dan akan sangat menyenangkan untuk melihatnya tumbuh besar.
Namun, merawat anak anjing sangat merepotkan, Kita perlu melakukan potty training, mengajarinya bersosialisasi, berperilaku, dan masih banyak lagi.
Gigi anak anjing juga cukup tajam, dan bisa sering menggigit saat masa tumbuh gigi.
Jadi, jika kita membawa anak anjing ke dalam rumah, siap-siaplah menghadapi masa kanak-kanak dan remajanya sekitar 2-3 tahun, sebelum benar-benar tumbuh dewasa secara sosial.
Namun, mengadopsi anjing yang lebih tua bukan bearti hal mudah.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.