Oleh: Fauzi Ramadhan dan Brigitta Valencia Bellion
KOMPAS.com - Kondisi bumi sudah semakin memprihatinkan. Hal ini dikonfirmasi dengan adanya laporan terbaru yang dirilis oleh Intergovernmental Panel on Climate Change. Di sana, dijelaskan bahwa bumi akan mengalami kenaikan suhu sebesar 1,5 derajat celsius atau lebih dalam dua dekade ke depan.
Kenaikan tersebut akan mengancam keberlangsungan hidup bumi dengan segala isinya. Perubahan iklim dan bencana lingkungan akan sering terjadi jika kita tidak segera bertindak cepat.
Oleh karena itu, banyak orang yang sudah mulai mengalihkan gaya hidupnya dengan memperhatikan keberlangsungan dan keberlanjutan alam, salah satunya dengan gaya hidup hijau (green living).
Aiman Witjaksono, seorang Jurnalis Senior dan Presenter Berita di Kompas TV, juga turut serta menjalankan gaya hidup ini. Meskipun kerap disibukan dengan pekerjaan di luar rumah, tetapi ia tetap berusaha menghadirkan lingkungan rumah yang nyaman bagi keluarganya melalui green living ini.
Bahkan, menurut Aiman, rumah yang berkonsep dari green living merupakan suatu amal bagi peradaban manusia dan alam di masa depan. Ia lantas bercerita seputar gaya hidup ini melalui siniar (podcast) miliknya bertajuk “Rasa Peduli Terhadap Peradaban Manusia” di Spotify.
Global Ecolabelling Network mendefinisikan green living sebagai konsep gaya hidup “hijau” dengan mengurangi dampak-dampak negatif terhadap lingkungan.
Gaya hidup ini dilakukan dengan usaha meningkatkan kesejahteraan dan kesehatan bumi beserta seluruh isinya.
Baca juga: Hadapi Masalah, Bukan Dihindari
Sebagai informasi, “hijau” yang dimaksudkan dalam gaya hidup ini bermakna kesuburan, ramah lingkungan, dan berorientasi pada alam.
Definisi tentang green living juga dikemukakan oleh Candice Batista, seorang jurnalis lingkungan dan Founder The Eco Hub. Menurutnya, selain sebagai gaya hidup, green living–atau disebut sebagai sustainable living–adalah sebuah filosofi hidup.
Filosofi ini diartikan Candice sebagai sebuah jalan hidup untuk berfokus pada pilihan serta perilaku yang berasaskan kemampuan dalam mendorong keberlanjutan kesehatan manusia dan alam.
Ia juga mengatakan bahwa dalam mempraktikan filosofi hidup green living ini, seseorang harus mampu memprioritaskan penggunaan sumber daya terbarukan tanpa mengorbankan kemampuan generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhan mereka sendiri.
Sebenarnya, penerapan dari green living ini sangat mudah dan murah. Akan tetapi, karena dipromosikan oleh berbagai komunitas, perusahaan besar, dan tokoh-tokoh ternama, penerapan dari gaya hidup ini acap kali dilabelkan sulit dan mahal untuk dilakukan.
Lantas, apakah benar demikian? Bagaimana cara untuk memulainya?
Dilansir dari Good Energy, berikut adalah langkah-langkah penerapan dari green living.