Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Raup Cuan dan Kembangkan Bisnis Lewat TikTok, Caranya?

Kompas.com - 30/06/2022, 08:04 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Platform berbagi video TikTok meluncurkan program anyar untuk membantu pelaku UMKM supaya bisa mengembangkan bisnisnya.

Dinamai Follow Me, program ini merupakan global multichannel yang bertujuan membangun kesadaran dan membantu UMKM di Asia.

TikTok sengaja membangun program baru agar platform-nya dapat mendorong kesuksesan bisnis.

Terlebih banyak pelaku UMKM yang nyemplung di TikTok belum mengetahui cara memaksimalkan bisnisnya di media sosial.

"Follow Me akan membekali UMKM dengan pengetahuan dan pemahaman yang mereka butuhkan."

Hal itu dikatakan Head of Small and Medium Businesses TikTok, APAC, Esme Lean dalam "Follow Me to TikTok Masterclass", Rabu (29/6/2022).

Nantinya, Follow Me akan digelar selama enam minggu yang dimulai pada akhir Juni hingga awal Agustus.

Di sana pelaku UMKM akan dibekali dengan tips dan wawasan dari sesama pengguna tentang perjalanan bisnis mereka dalam TikTok.

Dengan begitu program tersebut memungkinkan pelaku UMKM untuk memproduksi video kreatif sekaligus ikut membangun komunitas.

"Para pelaku bisnis UMKM dituntut untuk memainkan banyak peran demi keberlangsungan bisnisnya," ujar Lean.

"Kami akan memberikan pemahaman yang mereka butuhkan secara efektif sebagai daya ungkin maksimal pertumbuhan bisnisnya."

Mempromosikan bisnis dengan video singkat

TikTok menjadi salah satu media sosial yang tengah naik daun belakangan ini. Dan, hal ini bisa dijadikan bahan pertimbangan untuk berbisnis.

Terlebih lagi media sosial tersebut juga mengutamakan konten video berdurasi singkat dengan mode portrait.

Nah, perbedaan dengan media sosial lain itulah disebut SMB Strategist Lead TikTok, Suthasinee Arunyakasem, sebagai nilai plus.

Lalu, apa alasannya?

Ia mengatakan, TikTok menyajikan tampilan layar penuh dan cinematic dan pengguna banyak menghabiskan waktu untuk menemukan produk baru.

"Video bentuk pendek adalah media untuk memengaruhi kepercayaan dan perilaku pembelanja," katanya.

Arunyakasem menyampaikan, sebanyak 84 persen pengguna di platform-nya telah diyakinkan untuk membeli produk atau layanan dengan menonton video yang dibuat oleh brand.

Sementara 96 persen menonton video penjelasan untuk mempelajari lebih lanjut tentang layanan atau produk yang ditampilkan.

"Sebesar 69 persen juga lebih suka menonton video pendek untuk mempelajari produk atau layanan," terang Arunyakasem .

"Pengguna TikTok dua kali lebih cenderung membagikan video daripada jenis konten lainnya."

Perbedaan TikTok dengan media sosial lainnya juga diakui oleh pendiri Oktaviana Tas Grosir, Regina, sebagai keuntungan.

Regina menyampaikan, brand-nya memang baru membuat akun TikTok pada September 2021 yang lalu.

Akan tetapi, belum ada setahun ia dapat memperbesar jumlah timnya menjadi enam kali lebih banyak.

Ia menambahkan, setelah nyemplung di platform tersebut, jumlah gudangnya juga bertambah.

"Di TikTok saya selalu berusaha meng-upload lima video setiap hari dan live streaming minimal 12 jam," katanya.

"Saya juga membangun hype dan awareness dulu 2-3 hari sebelum hari H agar mendapatkan hasil yang optimal."

Regina menjadi tutor dalam program Follow Me bersama beberapa pelaku bisnis asal Asia lainnya.

Dalam hal ini, TikTok membuat laman pembuka alias splash page khusus pada tanggal 7 Juli yang berisi tutorial dari UMKM se-Asia.

Laman pembuka juga mengkurasi beragam kategori pembelajaran berdasarkan tujuan pengunjung.

TikTok akan mengirimkan materi pembelajaran selama enam minggu yang berisi panduan untuk memulai kampanye pertama di platform-nya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com