Namun ternyata, modal besar tidak menjamin kesuksesan. Dalam satu tahun, usahanya bangkrut.
"Merasa ada uang dan tidak memiliki ilmu bisnis, modal Rp 1 miliar habis dalam setahun."
"Bahkan saya jual mobil dan motor, yang tersisa hanya motor matic," tutur lulusan SMAN 1 Bandung ini.
Kegagalan usahanya menjadi titik balik dan pelajaran berharga dalam hidupnya.
Ia mengaku tak ingin lagi mengecewakan orangtua.
Dengan sisa uang Rp 20 juta, ia membangun konveksi, selain meneruskan Prostreet secara perlahan.
Untuk Prostreet, dia memulainya dengan membuat 1-2 lusin kaus yang dipasarkan kepada teman-temannya.
Karena keterbatasan dana, ia melakukannya seorang diri.
Mulai dari desain, marketing, hingga mengantarkannya ke pihak ekspedisi.
Setiap hari, ia pulang ke rumah jam 2 dini hari dan jam 8 pagi sudah pergi berusaha lagi.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.