Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Untar untuk Indonesia
Akademisi

Platform akademisi Universitas Tarumanagara guna menyebarluaskan atau diseminasi hasil riset terkini kepada khalayak luas untuk membangun Indonesia yang lebih baik.

Makanan dan Kesehatan Mental, Bagaimana Hubungannya?

Kompas.com - 05/07/2022, 13:44 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Bagaimana cara menguranginya? Kita dapat meminta versi minuma less sugar, jadi penurunannya tidak terlalu terasa sampai akhirnya mungkin tidak perlu pakai gula lagi, atau saat makan dessert minta gula topping dikurangi/cari topping yang tidak terlalu manis/buah segar.

Baca juga: Kesehatan Mental Bisa Dipengaruhi Pertemanan hingga Postur Tubuh

 

Cara pengurangan sedikit demi sedikit tidak terbatas pada perubahan pola makan saja loh, tapi juga pada perilaku lain yang ingin kita ubah.

Mari membaca label gizi. Coba dipikir-pikir lagi, biasanya kalau beli cemilan atau makanan, kita baca kandungan gizinya, tidak? Itu loh, label yang biasaya ada di belakang produk. Label gizi menginformasikan kandungan gizi yang ada di dalam makanan atau minuman, sehingga kita dapat menentukan apakah gizinya sesuai kebutuhan atau tidak.

Dengan membaca label gizi, kita lebih sadar dengan apa yang kita makan. Jadi, mari mulai makan makanan yang lebih sehat dan bergizi seimbang agar memiliki tubuh dan jiwa yang sehat.

* Meylisa Permata Sari adalah dosen Fakultas Psikologi Universitas Tarumanagara dan Sharon Winardi adalah mahasiswi Fakultas Psikologi Universitas Tarumanagara angkatan 2019.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com