KOMPAS.com - Pandemi Covid-19 yang berlangsung selama dua tahun memberikan pengaruh besar pada kemampuan anak berinteraksi dengan orang lain.
Banyak orangtua menyadari jika buah hatinya gugup, tidak percaya diri dan takut ketika diajak bersosialiasi di era transisi pandemi ini.
Hal ini tentunya menyulitkan ketika kita harus kembali ke rutinitas normal seperti saat pergi sekolah atau bersilaturahmi dengan teman dan kerabat.
Baca juga: Persiapkan Anak Kembali ke Sekolah, Ini yang Perlu Dilakukan Orangtua
Survei yang dilakukan Bebelac menyatakan sebanyak 31,7 persen orangtua mengaku anaknya kini menangis ketika bertemu orang baru.
Lalu 14,8 persen orangtua merasa anaknya terlambat berbicara dan 13 persen orangtua menilai buah hatinya belum bisa merespon orang lain.
Sebanyak 388 dari 1232 responden orangtua (31,5 persen) merasa anaknya belum terbiasa berinteraksi dengan orang lain sebagai dampak dari situasi pandemi.
"Ini sedikit banyak menyebabkan kekhawatiran pada orangtua, salah satunya adalah apakah si Kecil sudah mampu beradaptasi untuk berinteraksi dengan lingkungan baru," kata
Anissa Permatadhieta Ardiellaputri, Marketing Manager Bebelac, dikutip dari rilis yang diterima Kompas.com.
Baca juga: Ajarkan Anak Mandiri dengan Cara ini
Hal ini terjadi setelah selama dua tahun hidup berjarak dari orang lain dan lingkungan sekitar.
Survei dilakukan secara online terhadap responden orang tua dengan mayoritas berumur 26-35 tahun (73,3 persen partisipan) di Indonesia dengan mayoritas di pulau Jawa (47,4 persen).
Para responden ini memiliki level pendidikan terakhir S1 sebanyak 42,9 persen dan memiliki anak usia 3-5 tahun (51 persen) dan 1-2 tahun (36persen).
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.