Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebelum Lari Marathon, Perhatikan Asupan Gizi dan Nutrisi, Kenapa?

Kompas.com, 28 Juli 2022, 14:35 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Lari marathon membutuhkan ketahanan ekstra dari setiap pelari supaya mereka bisa menempuh jarak yang begitu jauh.

Oleh karenanya, pelari marathon diharuskan menyiapkan berbagai hal sebelum perlombaan dimulai.

Salah satu yang tidak boleh dilupakan adalah asupan gizi dan nutrisi. Hal ini sebaiknya diingat setiap pelari selain melakukan latihan fisik.

"Ajang lari marathon bukanlah acara lari santai. Diperlukan kerjasama antara tubuh prima, fisik mantap, dan mental kuat."

Demikian saran ahli gizi Rumah Sakit Kasih Ibu, Ni Komang Ayu Tria Utami A.Md.Gz, dalam Road to Maybank Marathon 2022 yang digelar baru-baru ini.

Dia mengatakan bahwa latihan fisik, stretching session, dan ketenangan pikiran bukanlah satu-satunya bekal ketika pelari menempuh marathon.

Mereka juga memerlukan fuel alias bahan bakar yang ideal dengan kebutuhan fisik dari masing-masing peserta.

"Mengikuti pola makanan yang telah dirancang dengan ahli gizi terpercaya, niscaya peserta dapat menikmati kembali pengalaman berlari marathon," ujar Ayu.

Baca juga: Kapan Sebaiknya Mulai Lari Lagi setelah Ikut Marathon?

Bagaimana asupan gizi dan nutrisi yang ideal?

Mengingat banyak tenaga akan terkuras ketika lari marathon, sudah pasti gizi dan nutrisi yang diasup tidak bisa sembarangan.

Menurut Ayu, asupan gizi dan nutrisi untuk pelari tidaklah sama karena bergantung pada jenis kelamin, berat badan, tinggi badan, dan kesehatan fisik.

Asupan itu bisa diketahui apabila pelari berkonsultasi lebih dahulu dengan ahli gizi supaya bisa menentukan rencana makanan yang komprehensif.

Ahli gizi dikatakan Ayu juga membantu pelari menganalisis kondisi fisiknya masing-masing.

"Ingat, pola makan yang kaya nutrisi dan jadwal makan teratur sangat penting dalam persiapan menuju lari marathon," tutur Ayu.

Ada pun, rata-rata asupan gizi dan nutrisi untuk menghasilkan produksi pada pelari marathon umumnya dibagi menjadi dua jenis.

Hal itu terungkap dalam penelitian Hawley et al (1995) yang menyebut pria membutuhkan asupan 3.300-3.500 kkal.

Sementara pelari marathon wanita sebaiknya mendapat asupan sebesar antara 2.100-2.300 kkal.

Kebutuhan energi (kalori) dan makro nutrisi pada atlet lari marathon dapat dipenuhi dengan persentase pola makan tertentu.

Berikut rinciannya:

  • 65-70 persen kebutuhan energi dipenuhi melalui konsumsi karbohidrat
  • 10-15 persen kebutuhan energi dipenuhi melalui konsumsi protein
  • 15-20 persen kebutuhan energi melalui konsumsi lemak.

Bekal kalori yang sudah disebutkan perlu dibarengi juga dengan lima panduan pemenuhan kebutuhan gizi sebelum lari marathon.

Baca juga: Perhatikan, 10 Tips Penting Sebelum Ikut Lari Marathon

Lantas, apa sajakah itu? Berikut penjelasannya.

1. Kandungan protein cukup 10-12 persen, lemak 1-20 persen, dan hidrat arang 60-70 persen, dari total kalori. Serta cairan gula dikonsumsi dalam konsentrasi rendah

2. Pilih makanan dengan kandungan karbohidrat tinggi, terutama karbohidrat kompleks, seperti nasi, mi, atau bihun.

Hindari karbohidrat sederhana, seperti cokelat, minuman manis atau gula, sirup, hingga air soda, baik di masa latihan menuju marathon hingga menit-menit menjelang lari marathon

3. Hindari makanan berat berserat tinggi, makanan yang mengandung gas, makanan atau minuman yang mengandung alkohol, atau makanan dengan cita rasa tegas, seperti pedas dan asam

4. Jika peserta lari tidak terbiasa makan sebelum pertandingan, pelari perlu asupan pada malam sebelum berlari.

Jenis makanan berkarbohidrat dan rendah lemak adalah crackers, biskuit, atau roti panggang alias toast.

5. Gunakan perhitungan jadwal berikut ini dalam menentukan jenis asupan nutrisi yang tepat agar lari marathon menjadi optimal:

  • Rekomendasi asupan dalam kurun waktu 3-4 jam sebelum berlari adalah jenis makanan utama yang terdiri dari nasi, sayur mayur, lauk pauk, dan buah-buahan segar
  • Anjuran asupan dalam kurun waktu 2-3 jam sebelum berlari adalah cemilan, seperti biskuit, krakers, roti toast, dan makanan ringan lainnya
  • Sedangkan untuk 1-2 jam sebelum berlari, pelari tidak direkomendasikan mengkonsumsi makanan berat lagi. Rekomendasinya adalah cairan atau minuman
  • Namun perlu diperhatikan juga bahwa hal ini sangat bergantung kepada kondisi fisik masing-masing pelari dan pelari dihimbau untuk berkonsultasi kepada dokter.

Baca juga: Ini Jurus Jitu Agar Bisa Lari Marathon Sampai Finis

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau