KOMPAS.com - Pandemi Covid-19 mungkin dianggap mimpi buruk bagi kebanyakan orang, terutama di sektor perekonomian,.
Namun, hal itu tidak berlaku bagi perajin batik kondang sekaligus Ketua Asosiasi Pengusaha dan Perajin Batik Indonesia Komarudin Kudiya yang justru bersyukur dan dapat melahirkan karya baru: Batik Pendulum Art.
“Kita tuh harus banyak bersyukur karena sebenarnya bagi orang-orang yang mau berpikir, di balik semua kerjadian itu, ada hikmah yang kita bisa menjadikan sebuah kekuatan baru. Kalau tidak ada kendala, tidak mungkin menciptakan ini (Batik Pendulum Art) karena ada di zona nyaman,” ujar perajin batik yang akrab disapa Komar ini pada Kamis (18/8/2022) lalu.
”Karena kalau kita ada di zona nyaman, semua itu akan flat aja begitu, Hidup itu seperti monoton,” lanjutnya.
Komar pun menceritakan awal terciptanya Batik Pendulum Art, yang rupanya bermula karena rumah produksinya yang ingin terus melakukan regenerasi perajin batik.
Pemicunya adalah saat rumah produksinya mulai kebingungan mencari perajin batik baru untuk mewariskan ilmu membatik.
Menurut Komar, batik memang merupakan sebuah warisan dengan para perajin batik sebagai tombaknya. Namun, batik bisa gagal jadi sebuah warisan jika para pewarisnya (perajin batik) tidak ada.
”Maka, kita harus berpikir keras bagaimana memikirkan sebuah terobosan inovasi atau kreativitas yang akhirnya bisa menggantikan posisi pengrajin batik dalam arti menggantikan hal-hal tertentu yang urgent,” ujarnya.
Dari sanalah, Batik Pendulum Arts tercipta.
Untuk diketahui, sama seperti namanya, Batik Pendulum Arts dibuat dengan menggunakan pendulum atau bandul. Namun, batik unik ini tetap menggunakan teknik batik seperti biasanya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.