KOMPAS.com - Raja George VI adalah pemimpin Kerajaan Inggris sebelum Ratu Elizabeth, sekaligus ayah kandungnya.
Lahir dengan nama Albert Frederick Arthur George pada 14 Desember 1895, ia merupakan putra kedua Raja George V.
Selama masa mudanya, ia dipanggil dengan nama Pangeran Albert yang juga bergelar Duke of York.
Seperti kebanyakan bangsawan Inggris lainnya, ia sempat bertugas di angkatan bersenjata kerajaan sampai akhirnya kuliah di Trinity College, Cambridge.
Nasibnya kemudian berubah drastis ketika ia terpaksa harus naik takhta setelah kakak kandungnya, Edward VIII mengundurkan diri sebagai Raja Inggris.
Baca juga: Anak Pangeran Harry, Lilibet Diana Masuk Daftar Pewaris Kerajaan Inggris
Pangeran Albert menikahi Lady Elizabeth Angela Marguerite Bowes-Lyon pada 26 April 1923.
Pernikahan mereka dikaruniai dua anak perempuan yakni Elizabeth, yang kemudian memimpin Inggris selama 70 tahun, dan Margaret.
Kala itu, tidak ada yang menyangka jika ia akan menjadi pemimin monarki Inggris.
Namun ketika dinobatkan sebagai Raja George VI pada 1837, ia langsung menjalankan tugas tersebut dengan baik.
Termasuk ketika bekerja sama dengan Winston Churchill memimpin Inggris saat menghadapi Perang Dunia II.
Selama masa perang ini pula, ia sukses menjadi simbol keberanian dan ketabahan yang kuat bagi rakyat Inggris.
Salah satunya dengan keputusannya untuk tetap bertahan di Inggris, bersama keluarganya, alih-alih pindah ke Kanada, yang lebih aman.
Raja George VI tetap tinggal di negaranya selama Perang Britania dan juga beberapa kali mengunjungi pasukannya di medan pertempuran.
Baca juga: 7 Anggota Kerajaan Inggris yang Punya Cerita di Balik Namanya
Meski demikian, awalnya banyak pula yang meragukan kemampuan dan kelayakannya untuk naik takhta.
Maklum, dibesarkan sebagai anak kedua, ia dianggap tidak mendapatkan pendidikan yang tepat untuk menjadi raja.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.