Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

9 Obat Kuat Alami untuk Tingkatkan Kejantanan Pria

Kompas.com, 28 September 2022, 10:10 WIB
Gading Perkasa,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Obat kuat seperti viagra sering diandalkan kaum adam untuk meningkatkan performa di atas ranjang.

Namun, obat kuat medis yang mengandung senyawa kimia seperti itu tidak bisa dikonsumsi sembarangan tanpa rekomendasi dokter.

Jika memerlukan obat pendongkrak stamina untuk bercinta, ada banyak bahan-bahan alami yang disebut bisa memberikan manfaat serupa layaknya obat kuat medis.

Namun sebelum mengonsumsi obat kuat alami di bawah ini, tetaplah lakukan konsultasi dengan dokter terlebih dahulu untuk mengetahui efek samping yang mungkin ditimbulkan.

Baca juga: Cara Kerja Obat Kuat, Jenis, hingga Efek Sampingnya bagi Kesehatan

Obat kuat alami untuk pria

1. Ginkgo biloba

Menurut studi, mengonsumsi ginkgo biloba bisa mengobati gangguan seksual seperti disfungsi ereksi dan libido rendah.

Ginkgo biloba diyakini mampu meningkatkan kadar oksida nitrat dalam darah yang membantu melancarkan aliran darah ke seluruh tubuh, termasuk penis.

Studi yang dimuat dalam Journal of Sexual Medicine menemukan, ekstrak ginkgo biloba berpotensi efektif menjadi obat kuat alami untuk mengobati disfungsi ereksi jika digabung dengan obat tadalafil.

Hanya saja, obat kuat alami ini tidak dianjurkan bagi pasien yang mengonsumsi obat pengencer darah atau mereka yang mengalami gangguan pendarahan.

2. Pasak bumi

Tongkat ali atau pasak bumi menuai popularitas tinggi sebagai obat kuat tradisional di masyarakat Asia Tenggara, terutama Indonesia.

Tak hanya di Indonesia, pasak bumi juga dapat ditemukan di Malaysia hingga Vietnam.

Baik akar maupun kulit kayu pasak bumi sering digunakan untuk mengobati disfungsi ereksi, meningkatkan gairah seksual, serta mengatasi gangguan kesuburan.

Dalam studi yang dimuat di jurnal Molecules terungkap, pasak bumi bisa meningkatkan kesuburan pria.

3. Yohimbine

Yohimbine merupakan senyawa yang terdapat dalam kulit pohon yohimbe. Pohon ini kebanyakan tumbuh di tanah Afrika.

Senyawa yohimbine diyakini dapat memicu reseptor di dalam tubuh untuk melepas kedua hormon bernama epinefrin dan norepinefrin, yang mencegah penyempitan pembuluh darah di penis.

Kendati demikian, American Urological Association tidak menyarankan pria mengonsumsi senyawa yohimbine karena memiliki banyak efek samping.

Halaman:


Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau