Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Awas, Minum Obat Kuat Berisiko Merusak Penglihatan

Kompas.com, 8 Februari 2020, 15:15 WIB
Gading Perkasa,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

Sumber NYPost

KOMPAS.com - Obat disfungsi ereksi atau obat kuat berupa pil berwarna biru atau viagra, berisiko menyebabkan masalah penglihatan pada pria.

Sebuah studi baru yang diterbitkan dalam jurnal Frontiers in Neurology menemukan, obat kuat dapat menyebabkan gangguan retina yang berkepanjangan.

"Sildenafil, juga dikenal sebagai pil biru kecil atau viagra, adalah obat yang umum bagi pria yang butuh sedikit semangat," demikian keterangan pers laporan tersebut, yang diterbitkan World Eye Hospital Turki.

Baca juga: Minum Obat Kuat untuk Sapi Jantan, Penis Pria Ini Harus Dioperasi

"Namun para peneliti Turki mencatat pola pasien pria yang meminum pil tersebut menderita segala macam gangguan penglihatan."

Penulis studi melaporkan pasien mengalami penglihatan kabur, sensitivitas cahaya, dan gangguan warna.

Itu termasuk penglihatan biru intens dengan kebutaan warna merah/hijau, usai mengonsumsi Sildenafil melebihi dosis yang disarankan, di mana obat ini awalnya dikembangkan sebagai pengobatan tekanan darah tinggi.

"Pada sebagian besar pria, efek samping apa pun akan bersifat sementara dan ringan setelah mengonsumsi Sildenafil," kata penulis studi, Dr. Cuneyt Karaarslan.

"Namun, saya ingin menyoroti, masalah mata dan penglihatan yang persisten bisa ditemui pada sedikit pengguna."

Baca juga: Kesalahan Pria Saat Konsumsi Obat Kuat

Dalam 17 laporan kasus yang termasuk di penelitian ini, seluruh pria masih mengalami efek samping saat tiba di klinik 24 hingga 48 jam usai mengonsumsi Sildenafil.

Bagi beberapa orang, gejalanya memerlukan 21 hari untuk sembuh, kendati dalam studi kasus sebelumnya penglihatan pasien telah selamanya berubah.

"Dia benar-benar menunjukkan beberapa kerusakan permanen pada penglihatannya," kata dokter mata Dr. Richard Rosen kepada CNN.

Rosen mengatakan, tentang seorang pria berusia 31 tahun yang mulai melihat warna merah usai mengonsumsi obat disfungsi ereksi dosis tinggi.

Pria tersebut adalah subjek dari laporan kasus yang ditulis Rosen dan diterbitkan pada tahun 2018.

Baca juga: Apa Efek Viagra bila Dikonsumsi Wanita?

Dr. Karaarslan yakin, efek samping obat karena sebagian pria tidak dapat menghindari obat tambahan.

Alasan mata terpengaruh oleh obat tidak sepenuhnya dipahami, kata Rosen kepada CNN, namun ada kaitannya dengan sepasang enzim.

Salah satu enzim ditemukan di dinding pembuluh darah dan dapat memengaruhi enzim lain, yang membantu memproses cahaya di mata.

Salah satu yang berdampak pada dinding pembuluh darah terhambat oleh bahan aktif obat.

"Tidak ada yang tahu pasti bagaimana ini terjadi," ujar Rosen. "Kami baru tahu ada persilangan."

Baca juga: Hai Pria, Kenali Dulu dan Jangan Minum Sembarang Obat Kuat

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau