Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sahabatmu Jatuh Cinta pada Pria Beristri, Harus Bagaimana?

Kompas.com - 02/03/2023, 12:48 WIB
Glori K. Wadrianto

Editor

KOMPAS.com - Ada yang bilang, cinta itu buta. Saat jatuh cinta, hal-hal rasional lain kerap tersingkir dan orang yang mengalaminya seperti dibutakan, tak peduli dengan itu.

Jika sudah begini, maka momen jatuh cinta pun menjadi kondisi yang tidak sederhana. Terutama, jika pujaan hati yang dimaksud "bermasalah".

Sebagai manusia biasa, siapa yang kuasa menolak cinta, yang datang tak terduga?

Tetapi bagaimana jika sahabatmu yang mengalaminya? Dia jatuh cinta pada seorang pria yang sudah menikah.

Baca juga: 8 Cara Membuat Gebetan Jatuh Cinta Juga padamu

Ya, siapa pun tak bisa membantah, jatuh cinta dengan pria bukan suatu hal yang baik untuk dipertahankan.

Tak semudah diucapkan memang, apalagi jika sudah telanjur cinta. Susah melepaskannya.

Caroline Brealey, konsultan untuk hubungan percintaan menganjurkan, jika sahabat kita jatuh cinta dengan pria yang sudah menikah, sebaiknya sarankan dia untuk tidak meneruskannya.

"Kedengarannya gampang untuk tidak jatuh hati pada pria yang sudah menikah. Kita memang tidak bisa mengontrol hati tapi bisa mengontrol aksi atau tindakan kita," ujar pendiri Mutual Attraction ini.

Menurut Caroline, hubungan yang berawal dari selingkuh kecil kemungkinannya berlanjut.

Si pria biasanya akan balik ke istrinya lagi, dan tidak pernah memberi akhir yang baik.

Bagaimana kalau suatu saat seorang sahabat datang padamudan bilang ia telah jatuh cinta dengan pria menikah?

Ini adalah situasi yang tak kalah rumitnya. Pendapatmu bakal menentukan nasib sahabat dan sekaligus juga menentukan persahabatan kalian ke depannya.

Bagaimana bereaksi?

Ketika pertama kali mendengar sahabatmu bilang bahwa pria yang membuatnya jatuh hati, "telah menikah", jangan syok.

Baca juga: Pahami Ini Sebelum Jatuh Cinta dengan Suami Orang

Cobalah tetap tenang dan dengarkan dia menceritakan semua perasaannya.

Bisa saja langsung tidak sepakat, tapi itu jelas akan membuat dia merasa kamu tidak memihaknya dan berlalu pergi.

Atau, bisa saja kamu dengan lantang teriak-teriak bahwa seharusnya dia tahu bahwa itu salah dan tidak perlu dibahas lagi, hasilnya jelas tidak akan baik. Jadi, jangan ditantang, diikuti arusnya.

Kamu mungkin menyayangi sahabatmu, dan menyayangkan karena akhirnya dia jatuh hati pada pria yang salah dan itu berakibat buruk.

Pilihannya pasti akan menyakitkan bagi istri dan anak-anak si pria itu. Tapi, loyalitasmu dalam berteman juga penting. Jadi, dengan bereaksi tenang maka cukup menenangkan situasi.

Pilihan berikutnya ada dua, mendukungnya untuk meneruskan hubungan atau tidak.

Sebagai teman yang baik kamu diharapkan untuk mendukung, tapi kamu sendiri juga tidak mau membuat sahabat di kemudian hari sakit hati dan kecewa.

Maka, berilah saran yang jujur dan bilang kamu akan selalu ada buat dia.

Bagaimana dengan anak-anaknya?

Lebih jauh cobalah beri argumen tentang bagaimana perasaan si istri dan anak-anak dari si pria, sekiranya mereka yang tidak tahu apa-apa dan disakiti.

Baca juga: Jatuh Cinta pada Sahabat Bukan Kesalahan! Lakukan 3 Tips Ini...

Tapi, sahabat kamu -biasanya- akan punya banyak alasan juga untuk bertahan, seperti janji si pria akan meninggalkan keluarganya tapi tidak bisa karena si istri lagi sakit dan sebagainya.

Meski demikian, akan selalu ada alasan untuk bertahan, kalau seorang sudah jatuh cinta.

Namun -seperti disebutkan tadi- sebagian besar akan berakhir dengan kembalinya si pria ke keluarganya.

Sebelum itu terjadi pada sahabatmu, sebaiknya tetap bersikukuh menganjurkannya untuk realistis.

Percakapan ini akan menguras energi yang mengundang kesal, marah, dan mungkin berakhir dengan usahamu memeluknya erat.

Bagaimana kalau saran diabaikan?

Bagian akhirnya bisa jadi yang terburuk. Usahamu sia-sia, dan dia terus kukuh meneruskan hubungannya.

Tetaplah meyakinkan dia bahwa apapun yang terjadi, kamu adalah sahabat yang mendukung pilihannya dan tidak mau dia terluka.

Baca juga: Berapa Lama Waktu yang Kita Perlukan untuk Jatuh Cinta?

Kamu bisa memintanya berhenti, dan mulai mencari pria lain. Waktu akan membuktikannya, dan kamu mungkin bersiap juga dengan tangan terbuka, kalau dia akan membutuhkan pelukan untuk menenangkannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com