Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Tumor Colli yang Diderita Aurelie Moeremans

Kompas.com - 23/03/2023, 05:20 WIB
Sekar Langit Nariswari

Penulis

Sumber Alodokter

KOMPAS.com - Aurelie Moeremans mengaku tengah menderita tumor colli yang dampaknya membuat wajahnya menjadi sedikit berbeda.

Dalam unggahan di Instagram miliknya, ia berbagi soal kondisi kesehatannya yang memburuk sejak Desember 2022 lalu.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Aure?lie Moeremans (@aurelie)

Bintang Story of Dinda: Second Chance of Happiness itu mengatakan awalnya mendapati ada dua benjolan di lehernya yang kemudian didiagnosis sebagai tumor colli.

Baca juga: 13 Penyebab Kenapa Ada Benjolan di Leher

Disangka sebagai akibat dari riwayat Temporomandibular Joint Syndrome (TMJ) yang dimilikinya, ia menjalani suntikan Botulinum Toxin untuk meredakan kondisinya.

Ironisnya, suntikan itu malah membuat wajahnya seakan lumpuh sehingga tidak bisa berekspresi dengan leluasa seperti semula.

Kini kondisi perempuan berusia 29 tahun itu berangsur membaik meskipun belum pulih sepenuhnya.

Baca juga: Ungkap Diskriminasi Kulit, Aurelie Moeremans Bangga Berkulit Sawo Matang

Mengenal tumor colli yang kini dialami Aurelie Moeremans

Penyakit tumor colli yang kini dialami Aurelie Moeremans memang masih terkesan asing bagi kebanyakan orang.

Dikutip dari Alodokter, tumor colli adalah istilah untuk menggambarkan semua keadaan yang menyebabkan munculnya pembesaran di leher.

Benjolan tersebut bisa sangat kecil sehingga nyaris tidak terlihat namun juga bisa sangat besar sehingga terlihat jelas dan menarik perhatian.

Baca juga: Cara Bedakan Benjolan di Leher karena Limfoma atau Infeksi

Penyebabnya bisa sangat bervariasi seperti infeksi hingga kanker.

Kondisi ini umumnya tidak berbahaya meskipun kemunculan tumor juga bisa jadi gejala awal kondisi yang lebih serius.

Penyebab

Penyebab tumor colli bisa berbeda bagi setiap penderitanya sehingga perlu pengamatan dari dokter secara langsung.

Dari berbagai kasus yang muncul, lima hal ini cenderung menjadi pemicunya.

Infeksi

Tumor colli yang paling umum adalah pembengkakan getah bening, terjadi karena adanya infeksi saat tubuh sedang melawan virus atau bakteri.

Misalnya infeksi virus mononukleosis, gondongan, dan infeksi bakteri mycobacterium tuberculosis.

Baca juga: Rutin Olahraga Bantu Imunitas Tubuh Lawan Infeksi

Tumor colli juga bisa terjadi karena enumpukan nanah yang berasal dari infeksi bakteri di tempat lain seperti amandel dan infeksi tenggorokan.

Tiroid

Ilustrasi benjolan di leher, penyebab benjolan, kenapa ada benjolan di leherShutterstock/HENADZI KlLENT Ilustrasi benjolan di leher, penyebab benjolan, kenapa ada benjolan di leher
Tumor colli yang terjadi di bagian depan leher biasanya disebabkan kelenjar tiroid seperti gondok.

Penyakit lain yang bisa menjadi pemicu adalah nodul tiroid dan kanker tiroid.

Baca juga: 10 Gejala Kelenjar Tiroid Bermasalah, Tak Hanya Benjolan di Leher

Kanker

Tumor colli juga bisa jadi menjadi awal kanker khususnya limfoma hodgkin dan limfoma non-hodgkin.

Kedua kanker ini menyerang kelenjar getah bening dan bisa menyebabkan benjolan di leher meskipun tidak dibarengi dengan keluhan nyeri.

Baca juga: Waspada Kanker Limfoma Hodgkin, Begini Cara Periksa Benjolan di Leher

Selain itu, kanker lain seperti leukemia, melanoma, dan kanker kulit yang terjadi di bagian leher juga bisa menyebabkan tumor serupa.

Kongenital

Dalam kasus tertentu, tumor colli juga disebabkan kondisi bawaan lahir seperti fibromatosis colli dan tortikolis.

Belum diketahui penyebab kemunculan benjolan tersebut namun bisa saja karena cedera saat proses kelahiran.

Tidak berbahaya namun dianjurkan untuk berkonsultasi dengan dokter untuk memastikan kondisinya.

Penyebab lain yang dapat memicu tumor colli adalah lipoma, luka, reaksi alergi obat-obatan atau makanan, dan batu kelenjar ludah.

Baca juga: Sering Dikira Sama, Ini Perbedaan Kanker dan Tumor

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com