KOMPAS.com - Kabar miring yang menerpa rumah tangga Syahnaz Sadiqah dan Jeje Govinda membuat warganet berpendapat jika perilaku selingkuh tidak akan pernah bisa sembuh.
Kecenderungan ini didefinisikan lewat pepatah, "once a cheater, always a cheater".
Tak heran jika banyak yang sulit percaya dan cemas ketika pasangannya terbukti pernah berselingkuh di masa lalu.
Baca juga: Ingatkan Syahnaz Sadiqah soal Kesetiaan, Billy Syahputra: Lo Udah Enggak Playgirl Lagi Kan?
Akankah mereka bisa berubah?
Pertanyaan di atas mungkin terus terlintas jika pasangan pernah berselingkuh, dengan atau dari kita maupun di hubungannya yang lain.
Kuncinya sebenarnya adalah mengendalikan narasi kita sendiri daripada terus terjebak dalam prasangka.
"Narasi hanya benar seperti yang Anda inginkan," ujar konselor klinis di Chicago, Karla Ivankovich, PhD.
Baca juga: 12 Alasan Perempuan Selingkuh, Seks Tak Selalu Jadi Tujuan Utama
Di sisi lain, rasa tidak aman malah bisa memicu konflik dan berpotensi merusak hubungan tanpa alasan yang kuat.
"Dalam hal ini, jangan panik, dan juga jangan langsung mengambil kesimpulan," pesan Karla.
Baca juga: Perilaku Selingkuh Bisa Jadi Faktor Keturunan, Ini Penjelasannya
Beberapa hal yang bisa dipertimbangkan, misalnya:
Pastikan untuk menjalani proses ini dengan cinta, bukan kemarahan atau ketakutan berlebihan.
Baca juga: Overthinking lantaran Pasangan Selingkuh? Ini Cara Meredakannya
“Ketakutan Anda dapat dimengerti, tetapi menuduh cenderung membuat pasangan Anda bersikap defensif dan membuat Anda tidak mendapatkan kepastian yang Anda butuhkan,” kata Dr. Solomon.
Untuk mendapatkan jawabannya, ia menyarankan agar kita mencari tanda-tanda tentang seberapa sadar diri pasangan kita secara rasional.
"Kesadaran diri relasional didefinisikan sebagai rasa ingin tahu dan hubungan penuh kasih yang berkelanjutan yang Anda miliki dengan diri Anda sendiri yang menciptakan dasar untuk hubungan intim yang bahagia dan sehat," urainya.