Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

10 Tanda Kita Terlalu Fokus Diet yang Malah Mengacaukan Hidup

Kompas.com, 14 Juli 2023, 07:00 WIB
Sekar Langit Nariswari

Penulis

Sumber Health

KOMPAS.com - Diet menurunkan berat badan memang membutuhkan upaya yang konsisten dan sering kali rumit.

Kita perlu memilih diet yang tepat, menghitung asupan kalori, rutin olahraga, dll.

Tujuannya memang baik untuk kesehatan maupun penampilan tapi ada kalanya upaya diet tersebut akhirnya menjadi berlebihan.

Baca juga: Risiko Kesehatan di Balik Diet Rendah Karbohidrat

Akibatnya, hidup menjadi berantakan karena kita terlalu fokus untuk mengurangi bobot tubuh.

Berbagai tanda kita terlalu fokus diet

"Terlibat dalam perilaku ini bisa menjadi area yang berisiko," psikolog klinis dari Florida, Stacey Rosenfeld, PhD.

"Sangat mudah, terutama bagi orang-orang dengan kecenderungan perfeksionis atau kecenderungan genetik untuk akhirnya melintasi spektrum dari 'makan normal' ke 'isordered eating' menjadi 'eating disordered."

Baca juga: Sering Dibandingkan, Ed Sheeran Mengalami Eating Disorder

Untuk memastikan apakah diet kita sudah berlebihan, berikut tanda-tandanya.

Menimbang berulang kali dalam sehari

Ilustrasi menimbang berat badanPexels Ilustrasi menimbang berat badan
Contohnya menimbang sebelum dan sesuah makan atau menyesuaikan cara berdiri di atas timbangan untuk mendapatkan angka yang tepat.

"Menimbang diri sendiri seminggu sekali sudah cukup," kata Bonnie Brennan, Direktur Klinis senior layanan orang dewasa di Pusat Pemulihan Makan di Denver, Colorado.

Baca juga: Sering Menimbang Berat Badan Memicu Diet Yoyo Hingga Depresi

Berat badan berfluktuasi sepanjang hari jadi ia menyarankan untuk menimbang di pagi hari, setelah pergi ke kamar kecil, dan sebelum sarapan untuk mendapatkan data paling akurat.

Menghitung kalori

Perilaku ini memang bisa mencegah makan berlebihan namun juga menghambat makan secara intuitif.

Kita cenderung hanya berpatokan pada kalori dan mengabaikan vitamin dan nutrisi penting dan rasa kepuasan pribadi.

Baca juga: Berhentilah Menghitung Kalori dan Lihat Apa yang Terjadi

"Ada garis tipis antara penghitungan kalori dan pikiran, perasaan, dan perilaku yang terkait dengan gangguan makan," kata Rosenfeld.

Kurus dianggap menjadi solusi semua masalah

Dua wanita dengan tinggi dan berat badan yang sama, bisa memiliki postur dan lekuk tubuh yang berbeda.Freepik/beststudio Dua wanita dengan tinggi dan berat badan yang sama, bisa memiliki postur dan lekuk tubuh yang berbeda.
Menjadi kurus tidak serta merta membuat hidup lebih mudah dan indah.

"Meyakini bahwa ada sesuatu di luar yang bisa kita ubah yang akan membuat kita merasa nyaman dengan diri kita sendiri secara internal—bahwa jika kita cukup kurus atau cukup cantik, semua hal lain akan terjadi," kata Brennan.

Baca juga: Studi Ungkap bahwa Orang Kurus Itu Pelit

Halaman:


Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau