Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

10 Tanda Kita Terlalu Fokus Diet yang Malah Mengacaukan Hidup

Kompas.com, 14 Juli 2023, 07:00 WIB
Sekar Langit Nariswari

Penulis

Sumber Health

Pemikiran yang tidak realistis semacam ini dapat membuat kita gagal di bidang lain dalam hidup serta mencegah kita menghadapi masalah sesungguhnya.

Makanan hanya soal baik dan buruk

Menganggap makanan tertentu baik atau buruk bisa menjadi tanda kita terlalu fokus pada penurunan berat badan.

"Semakin banyak kita menggunakan fraseologi ini, semakin rentan kita menilai diri kita sendiri dari apa yang kita makan," kata Christine Peat, PhD, profesor asosiasi klinis di departemen psikiatri di University of North Carolina

Baca juga: Mengenal Lazy Keto Diet, Cara Malas untuk Turunkan Berat Badan

Menghindari berbagai jenis makanan

Tubuh kita dirancang untuk menyerap berbagai nutrisi, dan ini termasuk karbohidrat dan lemak serta protein dan serat.

Jika Anda terlalu membatasi kalori untuk alasan yang tidak jelas tanpa pertimbangan ahli, itu bisa menjadi tanda gangguan makan.

Hal ini juga dapat memicu makan berlebihan saat kita mulai mendambakan nutrisi yang kurang dari tubuh.

Enggan menghadiri agenda sosial

Takut datang ke pesta, acara kumpul-kumpul atau agenda sosialisasi lainnya karena khawatir melihat orang lain makan atau diri sendiri makan berlebihan bisa menjadi tanda bahaya.

Baca juga: 5 Tips Diet untuk Cegah Kenaikan Berat Badan Usai Lebaran

"Saat Anda menutup diri, Anda hanya menjadi korban dari pikiran dan pesan yang mencela diri sendiri," kata Adrienne Ressler, LMSW dan wakil presiden Renfrew Center Foundation, salah satu pusat pengobatan gangguan makan terbaik di AS.

Perasaan terisolasi ini juga sering berubah menjadi depresi dan gangguan makan.

Memiliki cara makan yang spesifik

Terlalu fokus diet membuat kita terjebak pada ritual yang tidak lazim soal makanan.

Misalnya kita merasa harus memotong makan menjadi potongan kecil, hanya makan di jam tertentu, mengunyah dalam jumlah tertentu demi menjaga diet tetap berjalan.

"Memiliki ritual makanan melewati batas ketika itu bukan lagi cara makan yang sehat tetapi cara untuk melakukan kontrol," Marjorie Nolan Cohn, RDN, juru bicara nasional untuk Academy of Nutrition and Dietetics.

Olahraga selalu jadi prioritas utama

Ilustrasi diet dan bentuk tubuhhalfbottle Ilustrasi diet dan bentuk tubuh
"Orang dapat mengembangkan hubungan kompulsif atau adiktif dengan olahraga di mana mereka berjuang untuk mempertahankan rutinitas yang kaku," kata Rosenfeld.

Mereka cenderung merasa buruk ketika melewatkan olahraga apa pun alasannya.

Selalu update dengan tren diet terbaru

Tanda bahaya lainnya adalah jika kita sudah berlebihan memantau diet apa yang paling populer dan ampuh menurunkan berat badan.

Baca juga: Hati-hati Melakukan Tren Diet yang Marak di Sosial Media

Hal ini mendominasi pikiran kita terus-menerus sehingga merusak fokus pada hal lain seperti keluarga, pekerjaan atau kesehatan.

Terpaku pada aplikasi

Tanda diet yang tidak sehat juga termasuk perilaku kita yang terlalu terpaku pada aplikasi kebugaran atau penghitung kalori.

"Menggunakan perangkat untuk melacak latihan, langkah, dan kalori dapat berkontribusi untuk mengembangkan hubungan yang tidak teratur dan tidak intuitif dengan olahraga," kata Rosenfeld.

Sebagai alternatif, ia merekomendasikan untuk menemukan aktivitas yang disukai untuk dijadikan motivasi tambahan.

Baca juga: Aplikasi Penghitung Langkah Tak Bermanfaat?

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang

Halaman:


Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau