Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pangeran Harry dan Meghan Markle Minim Kemesraan di Video Terbaru, Ada Apa?

Kompas.com, 3 Agustus 2023, 12:23 WIB
Sekar Langit Nariswari

Penulis

KOMPAS.com - Pangeran Harry dan Meghan Markle kembali tampil bersama setelah sempat didera rumor perceraian.

Pasangan itu tampil di video mengumumkan penghargaan Responsible Technology Youth Power Fund yang didanai oleh yayasan mereka, Archewell Foundation.

Dengan latar teras rumah megahnya di Montecito, California, Meghan Markle mengenakan tank top berleher tinggi dan rok berwarna cokelat camel.

Sedangkan adik Pangeran William itu memilih look yang lebih santai berupa kemeja putih berlengan panjang yang digulung hingga ke siku dan celana krem yang serasi dengan istrinya.

Dalam video tersebut, keduanya terlihat riang seakan membantah kabar miring soal pernikahannya, yang santer beberapa waktu belakangan.

Baca juga: Pangeran Harry dan Meghan Markle Didera Isu Perceraian

Namun pakar bahasa tubuh asal London, Judi James berpendapat jika perilaku keduanya menunjukkan potensi masalah yang mungkin terjadi di antara pasangan ini.

"Bahasa tubuh mereka di sini menunjukkan beberapa tanda evolusi," ujarnya, dikutip dari Express UK.

Mereka terlihat tersenyum hangat dan berseri-seri, menandakan kebahagiaan akan proyek sosial yang sedang dikerjakan.

"Mereka bertukar peran dan status untuk menyarankan keterlibatan bersama bukannya proyek solo, dengan Harry mengangkat telepon dan melebarkan kaki dan sikunya untuk menunjukkan kepercayaan yang tumbuh saat panggilan berlangsung," tambah Judi.

“Dia mencondongkan kepalanya ke arah Meghan untuk menyarankan pemikiran bersama dan matanya tampaknya ditujukan pada istrinya saat dia berbicara beberapa kali."

Baca juga: Ini Alasan Pangeran William dan Kate Middleton Jarang Pamer Kemesraan

Meski demikian, konten terbaru ini dinilai kehilangan ciri khas Duke dan Duchess of Sussex yang sangat menonjol yakni sentuhan fisik dan tatapan mata penuh kemesraan satu sama lain.

Dalam sejumlah kesempatan yang lalu, Pangeran Harry biasanya akan selalu menggandeng tangan istrinya, merangkul atau memeluknya.

Sedangan aktris Suits itu kerap kali memberikan tatapan memuja pada pria yang dinikahinya pada 2018 lalu itu.

Judi berpendapat, bahasa tubuh terbaru ini menandakan adanya potensi kecil ketegangan dalam pernikahan mereka.

"Ada tanda-tanda kecil potensi ketegangan," katanya.

"Pada satu titik Meghan melihat ke bawah mendengarkan penelepon dan matanya tampak mulai memindai ke atas tetapi pandangannya turun lagi sebelum mencapai mata Harry," terangnya.

Baca juga: 7 Kesalahan Bahasa Tubuh yang Sering Tidak Disadari

Selain itu, senyum Meghan Markle dinilai kurang alami karena terlihat otot di bawah pipinya dan rahanh bawahnya sedikit menonjol.

Sementara itu, Pangeran Harry dinilai terlihat tidak nyaman karena kerap memegang bagian belakang kursi dengan satu tangan, dibanding menyentuh istrinya.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau