“Stres dapat secara drastis mempengaruhi rasa lapar kita, menyebabkan sebagian orang makan secara emosional dan sebagian lagi menghindari makan,” kata Kristen Carli, R.D., praktisi nutrisi swasta di Scottsdale, Arizona.
“Ini juga dapat sangat mempengaruhi fungsi pencernaan kita.”
Baca juga: 6 Makanan Terbaik untuk Kesehatan Pencernaan dan Usus
Penelitian tahun 2018 mengungkap hubungan langsung antara kesehatan mental dan kesehatan usus.
Stres kronis tidak hanya mempengaruhi mikrobiota usus tetapi juga dapat menyebabkan timbulnya masalah pencernaan seperti buang air besar tidak teratur dan sindrom iritasi usus besar (IBS).
Kita memiliki kebutuhan 14 gram makanan berserat setiap hari, yang kebanyakan tidak tercukupi sehingga BAB tidak lancar.
“Terkadang orang berpikir mereka perlu menambahkan suplemen seperti bubuk atau minuman untuk meningkatkan asupan serat,” jelas Carli.
“Tetapi saya menyarankan memulai dengan serat dari sumber makanan utuh karena selain rasanya lebih enak, sumber makanan utuh juga memberikan manfaat nutrisi tambahan seperti vitamin, mineral, dan antioksidan.”
Baca juga: 7 Tips Makan Serat Tanpa Bikin Perut Kembung
Biji-bijian utuh—seperti beras merah, kacang-kacangan, biji-bijian, dan sayuran—merupakan sumber serat tidak larut yang baik yang berguna menambah jumlah tinja.
Ukurannya lebih besar dan mencegahnya mengeras.
“Jika Anda tidak makan banyak serat dan tiba-tiba mengonsumsi banyak serat, kemungkinan besar Anda akan mengalami beberapa gejala pencernaan yang tidak nyaman, seperti kembung dan gas,” jelas Carli.
Baca juga: Hindari 6 Pola Makan Ini setelah Umur 30 Tahun agar Tak Cepat Jompo
Makanan olahan yang tinggi natrium, serta pola makan tinggi lemak dan rendah karbohidrat seperti diet ketogenik, juga menjadi penyebab buang air besar tidak teratur.
Menurut penelitian tahun 2022, makan terlalu banyak garam dapat menurunkan jumlah air dalam kotoran, membuatnya lebih keras dan sulit dikeluarkan.
Zat besi dan kalsium merupakan nutrisi penting yang dibutuhkan tubuh untuk kesehatan darah dan tulang, namun jika dikonsumsi terlalu banyak dapat memperlambat fungsi usus, sehingga menyebabkan sembelit.
Jenis obat-obatan tertentu juga memberi efek serupa seperti antihistamin, opioid, obat tekanan darah, dan bahkan antidepresan.
Ada obat yang bekerja memperlambat waktu makanan melewati saluran pencernaan dan ada juga yang mengurangi cairan.
Baca juga: Ketahui, Manfaat hingga Efek Samping Suplemen Kolagen bagi Kesehatan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.