Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Netizen Suka Mengikuti Kisah Perselingkuhan Artis?

Kompas.com, 22 Maret 2024, 13:13 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kisah perselingkuhan di kalangan artis bukanlah hal yang langka terjadi di dunia hiburan. Namun, masih banyak netizen yang gemar mengikuti drama perselingkuhan para selebritas.

Misalnya, belum lama ini, dua artis Korea Han So Hee dan Ryu Jun Yeol dikabarkan menjalin hubungan asmara setelah diduga terlibat perselingkuhan.

Netizen pun banyak yang berusaha untuk mencari informasi tentang rumor ini. Bahkan, tak jarang ada yang langsung menghujat mereka di media sosial (medsos).

Lantas, mengapa masih banyak orang atau netizen yang sepertinya suka mencampuri urusan atau kisah-kisah perselingkuhan artis?

Baca juga: 7 Profesi Teratas Pria yang Lebih Rentan Perselingkuhan

Nah, beberapa psikolog pun memberikan penjelasan selengkapnya sebagai berikut.

Ketertarikan netizen dengan kisah perselingkuhan artis

Menurut psikolog klinis Tiara Puspita, sebenarnya tidak alasan tertentu mengapa netizen suka mengikuti kisah atau drama perselingkuhan artis.

Namun, netizen sering kali tertarik dengan kisah perselingkuhan selebritas karena hal tersebut memberikan sensasi dan drama dalam kehidupan selebritas yang mereka ikuti.

"Ini membuat mereka merasa terlibat dalam kehidupan pribadi selebritas dan memberikan hiburan tambahan dalam kehidupan sehari-hari," kata Tiara melalui jawabannya tertulisnya kepada Kompas.com, Kamis (21/3/2024).

Ia mengatakan, semakin banyak drama dalam cerita selebritas tersebut dan semakin populer sosok selebritas yang mengalami drama, semakin tinggi juga minat netizen untuk mengikuti cerita yang sedang terjadi.

Hal yang sama pun diungkapkan oleh psikolog Meity Arianty STP, MPsi, bahwa segala hal tentang kehidupan artis akan menjadi daya tarik bagi netizen, apalagi yang menyangkut percintaan.

"Secara psikologis, kecenderungan orang-orang akan tertarik dengan gosip, terlebih jika itu menyangkut artis idola mereka," terangnya.

Untuk mencegah netizen masuk terlalu jauh ke dalam kehidupan artis, para psikolog pun menekankan pentingnya kesadaran diri (self awareness) baik ketika menonton film atau drama, maupun ketika menjadi penggemar.

Baca juga: Marak Kasus Perselingkuhan Disebarkan ke Media Sosial, Apa Sebabnya?

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by KOMPAS Lifestyle (@kompas.lifestyle)

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau