Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Korea Ada Lomba Melamun Selama 90 Menit, Tak Lakukan Apa-apa

Kompas.com - 24/05/2024, 17:13 WIB
Nazla Ufaira Sabri,
Nabilla Tashandra

Tim Redaksi

Sumber CNN

KOMPAS.com - Lebih dari 100 orang berkumpul di atas matras yoga selama akhir pekan untuk tidak melakukan apa-apa dalam sebuah acara di Seoul, Korea Selatan.

Mereka berkumpul untuk sebuah kompetisi tahunan bertajuk "Space-out".

Acara ini merupakan tantangan fisik, karya seni, dan pelarian dari masyarakat Korea Selatan yang sangat kompetitif.

Acara yang diadakan pada Minggu (12/05/2024) ini mengharuskan pesertanya melamun selama 90 menit tanpa tertidur, memeriksa ponsel, atau berbicara.

Detak jantung peserta dipantau, sementara juri memilih 10 peserta favorit mereka. Pemenangnya adalah mereka yang memiliki detak jantung paling stabil.

Baca juga:

Salah satu peserta adalah Kwak Yoon-gy, peraih medali perak Olimpiade dua kali.

"Saya mencoba Olimpiade lima kali dan tidak pernah beristirahat dengan benar selama 30 tahun berlatih," kata atlet spesialis lintasan pendek berusia 34 tahun itu, yang meraih tempat ketiga seperti dilansir dari laman CNN.

"Saya mendengar tempat ini adalah di mana saya bisa menenangkan pikiran dan beristirahat," lanjutnya.

Cara pulih dari stres

Lebih dari 4.000 orang mendaftar untuk kompetisi yang diselenggarakan oleh pemerintah kota.

Namun, hanya 117 peserta yang dipilih mulai dari anak kelas dua hingga orang berusia 60 tahunan. Bagi banyak peserta, ini adalah cara untuk pulih dari kelelahan dan stres.

“Saya biasanya memiliki banyak kekhawatiran dan stres, jadi saya mendaftar karena saya pikir akan menyenangkan menghilangkan stres dan kekhawatiran dengan melamun,” kata YouTuber Kim Seok-hwan, 26 tahun.

Baca juga:

Tahun ini adalah tahun ke-10 kompetisi yang didirikan oleh seorang seniman visual bernama Woopsyang setelah ia mengalami kelelahan parah.

Saat itu, ia bertanya-tanya mengapa dirinya mengalami kecemasan saat tidak melakukan apa-apa.

“Saya menyadari kecemasan ini berasal dari membandingkan diri dengan orang lain yang sibuk," ucapnya.

Woopsyang kemudian menciptakan kompetisi ini agar semua orang bisa beristirahat bersama.

Sejak pertama kali diadakan di Seoul pada 2014, acara ini telah berkembang secara internasional, dengan kompetisi di berbagai kota seperti Beijing, Rotterdam, Taipei, Hong Kong, dan Tokyo.

Baca juga:

Tahun ini, kompetisi di Seoul dimenangkan oleh penyiar lepas Kwon So-a, yang membawa pulang piala berbentuk patung "The Thinker" karya Auguste Rodin.

"Di Korea, orang berpikir jika tidak melakukan apa-apa, mereka bakal tertinggal," kata Kwon, 35 tahun.

Ia meyakini, setiap orang idealnya memiliki ritme hidup sendiri dan tak seharusnya khawatir jika sesekali ritme kesehariannya melambat.

Kwon menilai, melamun baik untuk kesehatan mental dan fisik karena tubuh dituntut untuk rileks. Namun, tubuh hanya bisa rileks jika otak juga rileks.

"Untuk kedua alasan ini, maka oang harus melamun," ucapnya.

 
 
 
Sieh dir diesen Beitrag auf Instagram an
 
 
 

Ein Beitrag geteilt von KOMPAS Lifestyle (@kompas.lifestyle)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com