Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bawa Anak ke Kantor? Ini 2 Cara agar Mereka Cepat Beradaptasi

Kompas.com, 25 November 2024, 09:52 WIB
Nabilla Ramadhian,
Nabilla Tashandra

Tim Redaksi

Konsultasi Tanya Pakar Parenting

Uraikan lika-liku Anda mengasuh anak jadi lebih simpel

Kenali soal gaya asuh lebih apik lewat konsultasi Kompas.com

JAKARTA, KOMPAS.com – Bagi beberapa orangtua yang bekerja, kehadiran asisten rumah tangga (ART) atau pengasuh anak sangat membantu dalam mengurus anak.

Terutama, jika keduanya tinggal di lokasi yang cukup jauh dari masing-masing orangtua dan sanak saudara.

Baca juga: Viral Video Rahayu Saraswati Bawa Anak Saat Rapat DPR, Ini Ungkap Psikolog

Namun, terkadang anak tidak bisa diasuh karena satu dan lain hal, seperti ART atau pengasuh anak yang harus pulang kampung. Anak pun terpaksa dibawa ke tempat kerja ayah atau ibunya.

Lantas, bagaimana cara membuat anak cepat beradaptasi di lingkungan baru agar tidak kebingungan dan rewel?

Cara membantu anak beradaptasi di lingkungan baru

1. Informasikan sejak jauh hari

Psikolog Ivana Kamilie, M.Psi., mengatakan, penting bagi orangtua untuk menginformasikan suatu tempat atau kegiatan yang menyangkut anak dari jauh hari kepada si kecil.

“Kasih tahu dari jauh hari, tanggal sekian dan hari apa akan dibawa ke kantor, dan anak harus duduk manis. Diinformasikan, dan enggak bisa cuma sekali. Jadi, anak sudah ada persiapan,” tutur dia kepada Kompas.com, Jumat (22/11/2024).

Menurut Ivana, anak sama seperti orang dewasa. Saat berada di lingkungan baru, mereka akan mempelajari apapun yang ada di sana dan yang sedang terjadi.

Ketika tidak diinformasikan sejak jauh hari, anak berpotensi untuk beradaptasi lebih lama. Sebab, sebelumnya ia tidak memiliki bayangan tentang tempat kerja ayah dan ibunya.

Baca juga: Sebelum Bawa Anak ke Tempat Kerja, Ketahui 3 Dampak Buruk Berikut

“Anak itu, ketika ada dalam lingkungan yang baru, sama seperti kita orang dewasa. Anak juga pasti akan bingung,” ujar Ivana.

Oleh karena itu, informasikan bahwa mereka akan diajak ke tempat kerja orangtuanya dari jauh hari. Lakukan selama beberapa kali agar anak tidak lupa dan lebih siap.

“Jadi, sudah ada bayangan nanti anak akan ke kantor orangtuanya, ketemu sama teman-teman orangtuanya, bisa lihat meja kerja orangtuanya. Anak jadi bisa lebih siap, lebih enggak kaget,” papar dia.

2. Ajak keliling

Jika sempat, ajak anak keliling ruang dan tempat kerja. Cara ini cenderung efektif untuk membuat mereka lebih cepat beradaptasi.

Misalnya, ajak mereka mengenali kantor orangtuanya selama 30 menit setiap hari atau setiap minggu.

Baca juga: Bawa Anak ke Tempat Kerja, Kurang Profesional?

Namun, anak tidak ikut ayah atau ibunya kerja, melainkan kembali ke rumah bersama ayah atau ibunya, ART, atau pengasuhnya.

“Kalau sudah seperti itu, kita tahu sebetulnya anak suka atau enggak dengan lingkungan kerja orangtua. Kalau anak suka, mungkin akan jadi lebih betah (dan cepat beradaptasi),” pungkas Ivana.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau