Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apakah Vaksin HPV Aman untuk Ibu Menyusui? Ini Penjelasan Dokter

Kompas.com, 26 Juni 2025, 11:00 WIB
Devi Pattricia,
Ni Nyoman Wira Widyanti

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Vaksin HPV (Human Papillomavirus) kerap dianggap hanya diberikan untuk perempuan sebelum menikah, padahal vaksin HPV juga penting untuk ibu setelah melahirkan dan ibu menyusui guna mencegah risiko kanker serviks.

Ketua Kelompok Kerja Eliminasi Kanker Serviks Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI-, Dr. dr. Fitriyadi Kusuma, Sp.OG(K) menjelaskan, masa setelah persalinan merupakan salah satu waktu yang efektif untuk pemberian vaksin HPV

Baca juga:

“Mendapatkan vaksin HPV setelah melahirkan juga direkomendasikan. Sebab, pasca melahirkan kondisi tubuh kembali normal dan dokter bisa memberikan rekomendasi ke pasien untuk vaksin,” ujar Fitriyadi dalam konferensi pers Rekomendasi Vaksinasi HPV bagi Wanita Pra-Nikah dan Pasca Persalinan di Jakarta Pusat, Selasa (24/6/2025).

Pada periode ini, dokter memiliki peluang untuk memberikan rekomendasi pencegahan kanker serviks, termasuk melalui vaksinasi.

Sebagai informasi, Kementerian Kesehatan Indonesia berkomitmen mengeliminasi kanker leher rahim atau kanker serviks di Indonesia pada tahun 2030 dengan melaksanakan skrining HPV dan vaksin HPV.

Dilaporkan Kompas.com, Kamis (24/4/2025), masyarakat yang lahir tahun 1999 ke atas berhak memperoleh vaksin HPV gratis dari pemerintah.

Sementara itu, masyarakat yang lahir sebelum tahun 1999 dapat melakukan skrining atau deteksi dini kanker serviks.

Apakah ibu menyusui bisa vaksin HPV?

(Kiri ke kanan) Ketua Kelompok Kerja Eliminasi Kanker Serviks Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI) Dr. dr. Fitriyadi Kusuma, Sp.OG(K), Ketua Umum POGI, Prof. Dr. dr. Yudi Mulyana Hidayat, Sp.OG(K), dan Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi Dr. dr. Tofan Widya Utami, Sp.OG (K) dalam konferensi pers bertajuk Rekomendasi Vaksinasi HPV bagi Wanita Pra-Nikah dan Pasca Persalinan di Jakarta Pusat, Selasa (24/6/2025).KOMPAS.com/DEVI PATTRICIA (Kiri ke kanan) Ketua Kelompok Kerja Eliminasi Kanker Serviks Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI) Dr. dr. Fitriyadi Kusuma, Sp.OG(K), Ketua Umum POGI, Prof. Dr. dr. Yudi Mulyana Hidayat, Sp.OG(K), dan Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi Dr. dr. Tofan Widya Utami, Sp.OG (K) dalam konferensi pers bertajuk Rekomendasi Vaksinasi HPV bagi Wanita Pra-Nikah dan Pasca Persalinan di Jakarta Pusat, Selasa (24/6/2025).

Fitriyadi mengatakan, vaksinasi HPV tidak membahayakan ibu menyusui dan bayinya. 

Vaksin ini tetap aman diberikan selama masa menyusui, asalkan sistem kekebalan tubuh ibu telah kembali normal.

“Vaksinasi HPV aman untuk diberikan selama menyusui. Diharapkan, reaksi imun sudah kembali normal setelah tiga-empat bulan melahirkan,” katanya.

Dalam praktiknya, pemberian vaksin biasanya dilakukan setelah ibu menjalani pemeriksaan kontrol pasca-persalinan. 

Dengan begitu, dokter dapat menilai kesiapan tubuh pasien dalam menerima vaksin secara optimal.

Baca juga:

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by KOMPAS Lifestyle (@kompas.lifestyle)

Kapan sebaiknya melakukan vaksin HPV?

Vaksin HPV aman untuk ibu menyusui. Dokter anjurkan vaksin setelah tiga-empat bulan melahirkan, saat kondisi tubuh kembali stabil.Unsplash Vaksin HPV aman untuk ibu menyusui. Dokter anjurkan vaksin setelah tiga-empat bulan melahirkan, saat kondisi tubuh kembali stabil.

Menurut Fitriyadi, dua waktu yang dinilai paling efektif untuk mendapatkan vaksin HPV adalah sebelum menikah atau yang dianggap belum pernah berhubungan seksual.

Sebab, paparan virus HPV ini juga bisa terjadi akibat hubungan seksual. 

Kemudian, pemberian vaksin HPV pada ibu pasca-melahirkan juga dianggap efektif karena setelah melahirkan, sistem imun kembali normal seperti sedia kala.

“Maka dokter bisa memberikan vaksinasi HPV setelah pasien kontrol. Pra-nikah dan pasca-persalinan itu waktu yang efektif untuk mendapat proteksi dari kanker serviks,” tuturnya.

Vaksinasi HPV merupakan salah satu upaya penting dalam menjaga perempuan dari kanker serviks yang menjadi jenis kanker penyebab kematian terbesar. 

Oleh karenanya, edukasi mengenai waktu yang tepat dan keamanan vaksin, termasuk saat menyusui, menjadi hal yang penting untuk diketahui.

Baca juga:

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by KOMPAS Lifestyle (@kompas.lifestyle)

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau