Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penting, Vaksin HPV pada Anak Perempuan Cegah Kanker Serviks

Kompas.com - 16/11/2023, 20:33 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kanker serviks atau kanker leher rahim masih menjadi salah satu penyakit penyebab kematian tertinggi kedua pada wanita di Indonesia. 

Kanker serviks sebenarnya adalah satu-satunya kanker yang bisa dicegah dengan vaksin, yaitu vaksin HPV. Program vaksinasi HPV juga sudah masuk dalam program nasional yang menyasar pada anak perempuan usia sekolah dasar.

Dokter spesialis anak, Kurniawan Satria Denta, MSc, SpA, menyebut, vaksin HPV yang diberikan pada anak-anak usia sekolah dasar lebih efektif mencegah kanker serviks.

Hal ini dikarenakan anak-anak masih memiliki sistem kekebalan tubuh yang tinggi, sehingga vaksin akan memberikan perlindungan yang tinggi terhadap berbagai penyakit, termasuk kanker serviks.

Baca juga: Kanker Serviks, Berapa Lama Perkembangannya hingga Jadi Berbahaya?

"Setiap vaksin punya cara kerja yang berbeda-beda, tetapi dengan tujuan yang sama, yaitu meningkatkan imunitas tubuh," papar dr Denta dalam acara diskusi kesehatan yang diselenggarakan oleh MSD Indonesia di Jakarta, Selasa (14/11/2023).

"Khusus untuk kanker serviks, ini adalah penyakit yang mematikan. Jadi, kalau diberikan pada anak-anak usia sekolah dasar yang antibodinya masih kuat dan belum aktif secara seksual, maka bisa tingkat pencegahannya lebih tinggi," jelas dia.

Saat ini, Kemenkes juga telah memperluas cakupan vaksin HPV bagi anak-anak usia sekolah dasar kelas 5 dan 6 melalui program BIAS (Bulan Imunisasi Anak Sekolah) yang baru mencapai 65,5 persen.

"Untuk mempercepat penurunan angka kesakitan dan kematian akibat kanker serviks diperlukan capaian imunisasi HPV minimal 90 persen," kata Direktur Pengelolaan Imunisasi Kemenkes, Dr Prima Yosephine, MKM.

"Inilah mengapa kesadaran bagi orangtua agar memanfaatkan program imunisasi HPV nasional perlu terus diperkuat, guna melindungi anak-anak dari risiko kanker serviks di masa depan," terangnya.

Baca juga: Mulai Tahun Ini, Anak Kelas 5 dan 6 SD Dapat Vaksin HPV Gratis untuk Cegah Kanker Serviks

Karena antbodinya yang masih kuat, anak berusia kurang dari 15 tahun hanya perlu mendapatkan dua dosis vaksin HPV, sementara anak-anak remaja di atas 15 tahun mendapatkan tiga dosis vaksin HPV.

Tantangan program vaksinasi

Mitos keliru seputar kanker serviks membuat program vaksinasi HPV menghadapi kendala. Salah satunya anggapan bahwa kanker ini adalah penyakit orang yang sudah berkeluarga sehingga anak-anak tidak perlu divaksin.

"Penting bagi orangtua untuk memahami dengan baik manfaat imunisasi HPV guna melindungi anak dari risiko kanker serviks," jelas dr Denta.

Selain vaksin, mengubah pola hidup yang lebih sehat dan secara rutin melakukan skrining juga berperan penting dalam upaya mencegah kanker serviks.

Baca juga: Usia Paling Rentan Terkena Kanker Serviks

"Sebisa mungkin jangan menunda untuk skrining kanker serviks, karena kita tidak pernah tahu kapan sebenarnya kita pertama kali terkena human papillomavirus dan berubah menjadi kanker," saran dokter spesialis kandungan dan kebidanan, Dr Keven Tali, SpOG.

Ada pun skrining atau pemeriksaan yang direkomendasikan adalah pap smear dan IVA (Inspeksi Visual Asam Asetat).

"Dalam beberapa kasus, ada juga yang sudah muncul gejala atau beberapa perubahan yang mungkin bisa diwaspadai, seperti ada luka atau bintik-bintik putih," terangnya.

"Apabila sudah mulai ada perubahan, segera lakukan pemeriksaan agar bisa langsung ditangani dan mendapatkan terapi yang sesuai," imbuh dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com