Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keunggulan Tes HPV DNA untuk Deteksi Kanker Serviks

Kompas.com - 24/08/2023, 08:09 WIB
Lusia Kus Anna

Editor

KOMPAS.com - Kanker mulut rahim (serviks) merupakan kanker yang sudah diketahui dengan pasti penyebabnya, yaitu human papilloma virus (HPV). Kelompok virus ini kerap menyerang bagian kulit, mulut, tenggorokan, atau alat kelamin.

Ada lebih dari 100 jenis HPV, tetapi ada beberapa jenis yang bisa menyebabkan kanker serviks, kanker vulva, vagina, anus, penis, dan orofaringeal. Beberapa jenis HPV juga bisa menyebabkan kutil kelamin.

Untuk itu kita bisa melakukan pemeriksaan untuk mengetahui ada tidaknya infeksi HPV di tubuh kita. Sebab, infeksi virus ini sering tidak menimbulkan gejala pada tahap awal.

Salah satu metode tes yang memiliki tingkat keakuratan tinggi adalah tes HPV DNA Genotyping. Tes ini mampu mengidentifikasi secara spesifik jenis HPV yang menginfeksi seseorang dan bisa memberi petunjuk penting dalam penanganan dan pengobatannya.

Baca juga: 4 Gejala HPV pada Wanita yang Pantang Disepelekan

Dr.Bambang Dwipayono Sp.OG (K) Dok RS Siloam MRCCC Semanggi Dr.Bambang Dwipayono Sp.OG (K)
“Tes HPV DNA Genotyping adalah prosedur tes berbasis molekular yang bertujuan mencari atau mengetahui adanya tanda-tanda infeksi HPV, diutamakan pada kelompok jenis (strain) yang dapat menimbulkan kanker pada serviks uteri,” kata Dr.Bambang Dwipayono Sp.OG (K) dari RS Siloam MRCCC Semanggi Jakarta.

Ia menjelaskan, tes ini bisa mendeteksi semua jenis HPV, baik virus yang berpotensi menyebabkan kanker (onkogenik) mau pun non-onkogenik.

"Ketika infeksi HPV onkogenik tidak diatasi, virus dapat menyebabkan kerusakan pada sel-sel di daerah yang terinfeksi dan menyebabkan mutasi genetik yang dapat memicu pertumbuhan sel yang tidak terkendali dan berpotensi menjadi kanker," katanya.

Risiko terkena kanker serviks dapat bervariasi tergantung pada jenis HPV yang ada dan faktor lainnya seperti imunitas tubuh, paparan faktor risiko lainnya, dan faktor genetik.

Oleh karena itu, tes HPV DNA dapat membantu dalam mendeteksi keberadaan HPV onkogenik yang berpotensi menyebabkan kanker serviks.

Baca juga: Cegah Kanker Serviks, Bio Farma Produksi 3,1 Juta Vaksin Nusagard Tahun Ini

Perbedaan dengan tes pap smear

Prosedur tes HPV DNA Genotyping sebenarnya mirip dengan pap smear, yitu mengambil sampel dari usapan pada permukaan mulut rahim. Sampel ini akan dianalisis di laboratorium.

Menurut dokter Bambang, tes HPV DNA dan pap smear memiliki perbedaan pada teknologi pendekatan yang digunakan.

"Pap smear bertujuan untuk melihat perubahan sel-sel (sitologi) mulut rahim yang menggambarkan sudah adanya lesi prakanker (mulai dari infeksi HPV sampai perubahan yang masih dikelompok lesi prakanker derajat tinggi) dan lesi kanker," katanya.

Sedangkan tes HPV DNA cenderung melihat bukti adanya infeksi terutama HPV yang onkogenik mau pun non-onkogenik. Sehingga hasil tes menggambarkan situasi yang lebih awal sebelum terjadinya perubahan di dalam sel-sel yang melapisi mulut rahim.

Baca juga: Usia Paling Rentan Terkena Kanker Serviks

Hasil tes HPV DNA pun tergolong cepat, pemeriksaan secara teknis bisa diperoleh dalam kurun waktu 60 menit, hanya saja hasil yang diberikan ke seseorang yang melakukan tes bervariasi tergantung pada laboratorium atau rumah sakit tempat tes dilakukan.

Setelah mendapatkan hasil, penting untuk berkonsultasi dengan dokter untuk menentukan langkah selanjutnya. Sebab tes ini akan membuat pengkategorian kelompok virus yang beresiko kanker serviks dan tidak beresiko. Dari pengelompokan tersebut lalu dilakukan tata laksana.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com