Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inovasi untuk Cegah Penyakit akibat Penuaan dari Akarnya

Kompas.com, 29 Juni 2025, 12:36 WIB
Lusia Kus Anna

Editor

KOMPAS.com - Penelitian terbaru mengungkap bahwa salah satu ciri utama proses penuaan adalah inflamasi aging (inflamaging), yakni kondisi inflamasi kronis tingkat rendah yang terus-menerus berlangsung di dalam tubuh. 

Meski tidak terasa secara langsung, peradangan jenis ini perlahan menggerogoti kesehatan sel dan jaringan, menjadi fondasi berbagai penyakit akibat penuaan seperti penyakit jantung, diabetes, demensia, hingga kanker.

Inflamasi sendiri sejatinya adalah mekanisme pertahanan alami tubuh. Saat tubuh mengalami infeksi atau cedera, sistem kekebalan segera mengaktifkan "alarm" biologis: antibodi dan protein dikirim ke lokasi yang terdampak, aliran darah ditingkatkan, dan proses penyembuhan pun dimulai. Ini adalah sistem keamanan yang luar biasa, selama ia tahu kapan harus berhenti.

Namun, pada kasus inflammaging, alarm itu tak pernah benar-benar padam. Sel-sel tubuh terus berada dalam kondisi waspada yang berlebihan, menyebabkan kerusakan jaringan sehat dari waktu ke waktu. 

Baca juga: Tanda-tanda Inflamasi Tubuh yang Bisa Sebabkan Penyakit Kronis

"Generasi muda saat ini barangkali merasa sehat, padahal dalam kegiatan hariannya, ada beberapa tanda awal inflamasi seperti sakit sendi, brain fog, sakit kepala, anxiety, atau masalah pencernaan, namun semua dianggap sudah lumrah," jelas ahli antiaging, dr.Olivia Ong.

Ditambahkan oleh pendiri Alster Lake Clinic dan peneliti bidang antiaging dari Jerman, Prof. Dr. med. Fred Fändrich, FRCS, kombinasi antara usia, lifestyle dan lingkungan yang tak lagi ideal, membuat tubuh kita kehilangan kontrol akan inflamasi dan ketajaman fungsi sel-sel imun tubuh menurun.

"Akibatnya terjadi penumpukan sel-sel sampah atau senescent yang terus melukai sel-sel sehat di sekitarnya dan semakin menambah tingkat peradangan tubuh," ujarnya.

Sel zombie adalah sel yang berhenti membelah tetapi tidak mati, dan sel-sel ini cenderung melepaskan SASP (senescence-associated secretory phenotype): sekumpulan molekul inflamasi, sitokin, dan enzim perusak jaringan yang memicu kerusakan kronis pada jaringan sehat.

Baca juga: Gejala Demensia Bisa Muncul di Usia Muda, Ini Tanda-tanda yang Sering Diabaikan

Prof. Dr. med. Fred Fändrich (tengah) dan dr.Olivia Ong M.Biomed (kanan) dalam acara soft opening Alster Lake Clinic di Kawasan Ekonomi Khusus, Sanur, Bali (25/6/2025).Dok ALC Prof. Dr. med. Fred Fändrich (tengah) dan dr.Olivia Ong M.Biomed (kanan) dalam acara soft opening Alster Lake Clinic di Kawasan Ekonomi Khusus, Sanur, Bali (25/6/2025).

Seiring bertambahnya usia, sistem kekebalan tubuh sulit membersihkan sel-sel ini, sehingga akumulasi sel zombie berkontribusi pada penuaan dan penyakit kronis.

Kabar baiknya, kemajuan bioteknologi membuka jalan baru untuk mengintervensi kondisi ini dari tingkat seluler. 

"Salah satu strategi untuk menurunkan peradangan tubuh yang merugikan tersebut adalah dengan menurunkan jumlah sel-sel senescent sembari memulihkan lingkungan mikro ke kondisi yang lebih stabil, bersih dan fungsional seperti sedia kala," kata Prof.Fred.

Baca juga: 5 Alternatif Perawatan Anti-aging Selain Collagen Stimulator

Terapi tersebut menjadi keunggulan dari klinik terapi sel Alster Lake Clinic (ALC) yang salah satu cabangnya sudah dibuka di Kawasan Ekonomi Khusus Sanur, Bali.

Memperbaiki lingkungan mikro dalam tubuh

Menurut penjelasan dr.Olivia sebagai tim ahli di ALC Sanur, pada tahap awal dibukanya ALC, layanan yang diberikan adalah terapi untuk memperbaiki lingkungan mikro dalam tubuh lewat rangkaian bio-organic infusions.

"Tujuan terapi ini adalah mengembalikan keseimbangan micro-environtment tubuh yang terlanjur asam, beracun dan rendah kadar energinya agar seluruh sel dalam tubuh, terutama sel imun dan stem cell kita sendiri, dapat melakukan fungsi hariannya dengan lebih optimal, bersama-sama," ujarnya kepada Kompas.com.

Ditambahkan oleh dr.Olivia, contoh dari zat aktif yang dipakai antara lain phosphatidyl-choline, alpha-lipoic acid, Q10, asam amino esensial, vitamin, enzim, curcumin untuk mengikat dan mengeluarkan logam berat, gula khusus untuk mencegah penyakit berkaitan otak dan memori, yang disesuaikan dengan kebutuhan pasien.

Baca juga: Proses Penuaan pada Manusia: Sistem Kardiovaskular hingga Mulut

Halaman:


Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau