Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Psoriasis dan Diet: Bagaimana Makanan Mempengaruhi Peradangan

Kompas.com, 20 April 2024, 20:19 WIB
Wisnubrata

Editor

KOMPAS.com - Menerapkan pola makan dengan nutrisi yang sehat dan seimbang sering kali merupakan kunci untuk mendukung kesehatan dan kesejahteraan.

Bagaimanapun, makanan yang kita masukkan ke dalam tubuh bisa menyehatkan atau membahayakan kita, tergantung pada berbagai faktor, seperti pertimbangan biologis dan kondisi kesehatan yang mendasarinya.

Dan jika menyangkut kondisi kulit seperti psoriasis, makanan tentu mempunyai peranan, terutama ketika kamu sedang menghadapi penyakit kulit yang kambuh.

Dermatolog Anthony Fernandez, MD, PhD, menjelaskan bagaimana makanan yang kita makan dapat membantu mengurangi keparahan psoriasis dan makanan apa yang dapat memicu timbulnya gejala.

Baca juga: Psoriasis Kulit Kepala dan Ketombe, Apa Bedanya?

Hubungan antara diet dan psoriasis

Psoriasis adalah kondisi autoimun yang ditandai dengan perubahan warna, munculnya sisik, plak, atau ruam pada kulit. Plak yang gatal dan nyeri ini terjadi karena respons peradangan sistem kekebalan tubuh yang terlalu aktif. 

Ketika sistem kekebalan tubuh kita menargetkan sel-sel kulit yang sehat, hal ini menciptakan siklus peradangan dan pembengkakan yang mengakibatkan produksi sel-sel kulit berlebih dan penumpukan sisik.

Dalam beberapa kasus, penderita psoriasis juga dapat mengembangkan arthritis psoriatis, atau peradangan pada persendiannya.

Meskipun kedua kondisi ini tidak disebabkan langsung oleh apa yang kita makan, namun beberapa makanan dapat menyebabkan peradangan. 

Misalnya, daging olahan, makanan tinggi gula, dan makanan yang digoreng dapat menyebabkan peradangan dan iritasi luas yang pada akhirnya juga menambah jumlah lemak tubuh secara keseluruhan. 

Penelitian menunjukkan bahwa peningkatan lemak tubuh menyebabkan lebih banyak peradangan jangka panjang, yang berarti kamu lebih berisiko terkena psoriasis jika kelebihan berat badan atau obesitas.

“Kami memiliki bukti kuat yang mendukung bahwa orang yang kelebihan berat badan atau obesitas akan meningkatkan keparahan psoriasis secara keseluruhan,” kata Dr. Fernandez.

Meskipun demikian, ini bukan tentang seberapa banyak kamu makan – tetapi apa yang kamu makan, seberapa aktif dirimu, dan perubahan gaya hidup lainnya yang dapat membuat perbedaan nyata dalam hal kesehatan secara keseluruhan, serta tingkat keparahan gejala psoriasis.

Baca juga: 5 Tips agar Psoriasis Tak Sering Kambuh

Bukti saat ini menunjukkan bahwa penderita psoriasis harus memperhatikan nutrisi yang diasupnya, selain mencari pilihan pengobatan psoriasis saat ini.

Usaha meningkatan kesehatan secara keseluruhan, termasuk pola makan, tidak hanya menyiapkan tubuh ketika psoriasis kambuh, tetapi juga membantu mengurangi risiko komplikasi lain yang terkait dengan psoriasis, seperti:

  • Diabetes.
  • Kolesterol Tinggi.
  • Stroke.
  • Penyakit jantung

“Strategi seperti makan dengan baik, berolahraga, dan cukup tidur adalah kunci untuk membantu meminimalkan kemungkinan kambuhnya penyakit,” catat Dr. Fernandez

Halaman:


Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau