Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Red Flag Vs Green Flag, Ketahui Tanda Hubungan Kamu Sehat atau Toxic

Kompas.com, 1 Agustus 2025, 20:03 WIB
Devi Pattricia,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Hubungan yang sehat tak selalu terlihat sempurna. Begitu pula hubungan yang toxic, seringkali tak disadari sejak awal. 

Psikolog sekaligus pelatih hubungan, Aaron Steinberg mengungkapkan, hubungan yang toxic biasanya ditandai dengan ketidakmampuan pasangan untuk berkolaborasi sebagai satu tim. 

“Dalam hubungan yang toksik, satu atau kedua pihak merasa menjadi korban terus-menerus. Konflik tidak diselesaikan, hanya dipendam atau berujung pada ledakan emosi,” ujar Steinberg seperti dikutip dari Newsweek, Jumat (1/8/2025).

Baca juga: 10 Green Flag Cowok yang Sering Tidak Disadari Perempuan

Untuk memahami dinamika ini, kenali tanda-tanda red flag dan green flag dalam sebuah hubungan berikut ini.

Kenali tanda hubungan kamu sehat atau toxic

Red Flag dalam Hubungan

Red flag adalah tanda peringatan dini yang menunjukkan bahwa hubungan kamu mungkin berjalan ke arah yang tidak sehat. Simak tandanya berikut ini.

1. Tidak bisa menyelesaikan konflik dengan dewasa

Setiap pasangan pasti pernah bertengkar, tapi red flag muncul saat konflik berubah jadi siklus menyalahkan, merendahkan, atau menghindari masalah.

Jika perilaku tersebut terus kamu alami secara berulang, maka waspadalah. Ini bisa menjadi red flag yang merusak hubungan.

“Pasangan yang saling menghindar saat ada masalah menunjukkan pola hubungan yang buruk,” kata Steinberg.

2. Ketidakseimbangan emosional

Jika hanya satu pihak yang terus berusaha, memberi dukungan, atau mengorbankan diri, hubungan jadi timpang. 

Ketimpangan ini kerap membuat pasangan merasa kelelahan emosional, karena merasa berusaha sendirian.

Padahal, hubungan yang sehat seharusnya bisa mengimbangi dan saling berjuang agar tidak ada satu pihak yang merasa lebih berjuang.

3. Tidak menghormati batasan

Memberikan ruang pada pasangan adalah bentuk menghargai satu sama lain. Meskipun sudah menjalin hubungan, setiap individu dalam hubungan tersebut memiliki batasan yang harus dihargai. 

Melansir dari Healthline, jika seseorang terus melanggar batasan pribadi, dari kebutuhan waktu sendiri hingga ruang emosional, ini adalah tanda red flag.

4. Manipulatif dan kontrol berlebihan

Pasangan toxic seringkali menunjukkan perilaku manipulatif, seperti love bombing di awal lalu berubah menjadi pengontrol.

Menurut Journal of Social and Personal Relationships (2022), disadur dari Forbes, pola ini dapat menciptakan ikatan traumatik akibat campuran kasih sayang dan penolakan yang berulang.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau