Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Cara Menjaga Kesehatan Organ Intim Perempuan, Selalu Ganti Pakaian Dalam

Kompas.com, 18 September 2025, 19:03 WIB
Rafa Aulia Febriani ,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kesehatan area kewanitaan kerap terabaikan, bahkan tak jarang dianggap sepele. Padahal, menjaga kesehatan organ intim terutama bagi perempuan adalah hal wajib agar tidak menimbulkan infeksi menular seksual (IMS).

"Ketika kita menjaga alat vital kita, itu akan membuat kita selalu berusaha untuk menghasilkan generasi yang berkualitas. Yang namanya kesehatan intim adalah hak seseorang," kata dr. Gracia Merryane Rauw, Sp.OG, mitra dokter spesialis Halodoc, dalam acara peluncuran HaloIntima, di Jakarta, pada Selasa (16/9/2025).

Oleh karena itu, penting untuk menjaga kesehatan organ intim, agar terhindar dari berbagai komplikasi, salah satunya Infeksi Menular Seksual (IMS).

Baca juga: 6 Masalah Organ Reproduksi yang Sering Dianggap Tabu Menurut Dokter

Dr. Gracia membagikan beberapa tips menjaga kesehatan organ intim perempuan. 

Tips menjaga kesehatan intim perempuan

1. Rutin mengganti pakaian dalam dan pembalut

Tips menjaga kesehatan intim bagi perempuan, rutin mengganti pakaian dalam dan mengganti pembalut secara berkala.pexels.com Tips menjaga kesehatan intim bagi perempuan, rutin mengganti pakaian dalam dan mengganti pembalut secara berkala.

Langkah sederhana namun yang sering terabaikan ialah mengganti pakaian dalam secara rutin. Gunanya agar area kewanitaan tetap kering dan bersih.

Oleh karena itu, pakaian dalam perlu diganti secara teratur, terutama setelah beraktivitas yang menyebabkan banyak keringat dan lembap.

Saat menstruasi, pembalut atau panty liner juga harus diganti berkala, bukan menunggu hingga penuh. 

"Bukan benar-benar dari pagi keluar, nanti sore atau malam, baru diganti. Jadi bukan sekadar pakaian dalamnya yang diganti, pembalut ketika menstruasi harus wajib diganti," tegas Gracia.

Baca juga: Mengenal Pil KB Darurat, Aturan Minum hingga Efek Sampingnya Menurut Dokter

Kebiasaan sederhana ini membantu mencegah keputihan dan iritasi yang bisa menimbulkan infeksi.

2. Tidak menahan buang air kecil dan cukup minum air putih

Tips menjaga kesehatan intim bagi perempuan, tidak menahan kencing dan sering minum air putih.Shutterstock/andriano.cz Tips menjaga kesehatan intim bagi perempuan, tidak menahan kencing dan sering minum air putih.

Dr. Gracia menyoroti kebiasaan menahan kencing yang banyak dialami oleh pasiennya.

"Paling sering, pasien saya yang infeksi saluran kemih, kayaknya 80-90 persen itu semuanya suka nahan kencing," ungkap Gracia.

"Kalau enggak, kurang minum air putih. Jadi air putihnya paling cuman seiprit (sedikit), tapi kopinya segelas. Itu akan memicu terjadinya infeksi saluran kencing," tambahnya.

Oleh karena itu, cukupilah minum air putih setiap hari supaya tubuh tetap terhidrasi dan saluran kemih terjaga kesehatannya.

Halaman:


Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau