Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bayi Ternyata Bisa Jerawatan, Ini Penyebabnya Menurut Dokter

Kompas.com, 1 Oktober 2025, 14:35 WIB
Rafa Aulia Febriani ,
Ni Nyoman Wira Widyanti

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Jerawat ternyata bisa dialami oleh semua orang, termasuk bayi. Hal ini disampaikan oleh dr. Vidyani Adiningtyas, Sp.DVE, dermatolog dari Dermsquad CeraVe Indonesia, dalam acara CeraVe Acne Academy di Jakarta, Selasa (30/9/2025). 

"Karena enggak cuman remaja aja yang mengalami masalah jerawat. Bahkan dewasa muda sampai dewasa agak tua. Remaja jompo itu juga kadang masih berjerawat. Termasuk bayi juga," kata dr. Vidyani. 

Baca juga:

Lantas, apa yang menyebabkan jerawat muncul, termasuk di kulit bayi? Simak selengkapnya. 

Jerawat pada bayi

Infantile acne bisa muncul akibat hormon

dr. Vidyani Adiningtyas, Sp.DVE, dermatolog dari Dermsquad CeraVe Indonesia, dalam acara CeraVe Acne Academy di Jakarta, Selasa (30/9/2025).KOMPAS.com/RAFA AULIA FEBRIANI dr. Vidyani Adiningtyas, Sp.DVE, dermatolog dari Dermsquad CeraVe Indonesia, dalam acara CeraVe Acne Academy di Jakarta, Selasa (30/9/2025).

Infantile acne atau jerawat pada bayi bisa muncul akibat pengaruh hormon yang diturunkan oleh sang ibu. Menurut Vidyani, kondisi ini biasanya hanya bersifat sementara.

"Kalau infantile acne ya karena hormon biasanya. Jadi kalau misalnya bayi kan ada hormon bawaan dari ibunya juga ya, jadi itu bisa mencetuskan infantile acne itu," kata Vidyani. 

Baca juga: 7 Cara Mengatasi Jerawat Stres Menurut Pakar, Tak Hanya Skincare

"Tapi biasanya memang sifatnya sementara, kadang-kadang seiring berjalannya waktu hormonnya juga akan berkurang, dan akhirnya kondisi acne-nya juga akan berkurang," lanjutnya.

Sebagai informasi, infantile acne biasa terjadi pada bayi dalam rentang usia dua bulan hingga satu tahun.

Selain itu, ia menambahkan, infantile acne tidak disebabkan oleh faktor genetik atau dari penggunaan produk tertentu, seperti pelembap atau produk skincare bayi lain.

"Enggak (dipengaruhi faktor genetik) sih, biasanya bawaan dari ibunya ya, hormonnya masih tinggi," tuturnya.

Bagaimana dengan jerawat pada orang dewasa? 

Jerawat tak hanya dialami orang dewasa, tapi juga bayi. Simak penjelasan dokter tentang penyebab jerawat pada bayi berikut ini. Pexels Jerawat tak hanya dialami orang dewasa, tapi juga bayi. Simak penjelasan dokter tentang penyebab jerawat pada bayi berikut ini.

Sementara itu, pada orang dewasa, jerawat lebih banyak dipengaruhi oleh faktor gaya hidup atau lifestyle

Baca juga: Menjaga pH Kulit, Langkah Awal Mencegah Jerawat

Makanan tinggi gula, susu sapi, gorengan, dan kebiasaan tidur yang tidak teratur bisa memicu produksi sebum berlebih serta meningkatkan peradangan kulit yang berakhir menjadi jerawat. 

"Kalau pencetus dari adult acne itu biasanya dari lifestyle. Jadi misalnya dari makanan-makanan yang dikonsumsi, terlalu banyak minum susu sapi, atau produk susu dan turunannya," papar Vidyani.

"Kemudian manis-manis, gorengan, nah itu juga bisa mencetuskan acne karena dia akan meningkatkan sebum yang terlalu banyak, dan juga meningkatkan peradangan," tambahnya.

Selain pola makan tersebut, kebersihan sehari-hari juga memicu jerawat. Misalnya, jarang mengganti sarung bantal, handuk, atau membersihkan kuas makeup, dapat memperparah kondisi kulit berjerawat.

Baca juga: Kandungan Skincare yang Sering Dikira sebagai Penyebab Jerawat, Apa Saja?

"Begitu juga yang suka makeup-an, kadang-kadang suka lupa kalau brush makeup-nya itu enggak diganti, jadi itu juga harus dicuci, harus dibersihkan secara berkala," ujarnya.

Halaman:


Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau