Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anak Sulit Beradaptasi di Daycare, Apa Penyebabnya?

Kompas.com, 5 Desember 2025, 17:00 WIB
Nabilla Ramadhian,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

Konsultasi Tanya Pakar Parenting

Uraikan lika-liku Anda mengasuh anak jadi lebih simpel

Kenali soal gaya asuh lebih apik lewat konsultasi Kompas.com

DEPOK, KOMPAS.com - Tidak semua anak langsung merasa nyaman ketika dititipkan ke daycare, terutama jika ini adalah pengalaman pertamanya.

Ada anak yang menjadi sangat rewel, menempel sampai enggan melepaskan ayah atau ibunya yang hendak berangkat kerja, bahkan sampai menangis sepanjang hari. Kondisi tersebut biasanya hanya sementara.

Namun, orangtua tetap perlu mencari tahu apa yang jadi penyebab anak sulit berpisah, sehingga bisa membantu si kecil beradaptasi dengan lancar. Berikut beberapa penyebabnya:

Baca juga: 7 Red Flag Daycare yang Wajib Diwaspadai oleh Orangtua

1. Takut dan cemas

Menurut Manager Operasional HappyKids Daycare, Devianty, penyebab anak susah beradaptasi ketika ditaruh di lingkungan baru seperti daycare adalah perasaan takut dan cemas.

“Biasanya anak takut dan cemas karena berpisah (tidak akan dijemput) dengan orangtua. Mereka merasa kalau dititipin itu artinya mereka berpisah,” tutur dia kepada Kompas.com di HappyKids Daycare cabang Sukatani, Tapos, Kota Depok, Kamis (4/12/2025).

Untuk mencegahnya, Devianty menyarankan agar orangtua pamitan dengan anak, bukannya langsung meninggalkan mereka.

Ayah dan ibu bisa berpamitan dengan memeluk dan mencium anak, lalu mengatakan bahwa mereka akan menjemputnya pada sore hari, agar anak tidak merasa ditinggalkan selamanya.

Baca juga: Pramono Minta Jadwal Daycare Balai Kota Ikuti Jam Kerja Orangtua

2. Anak tidak dipersiapkan

Mempersiapkan anak bahwa mereka akan dititipkan ke daycare sangat penting. Orangtua bisa memberitahu anak, sesuai perkembangan usianya, bahwa selama ayah dan ibu bekerja, mereka akan diasuh oleh "miss" di daycare, lalu akan dijemput di sore hari.

Menurut Devianty, hal ini berguna agar anak tahu bahwa pada hari dan jam tertentu, mereka tidak akan bersama dengan orangtua melainkan di tempat lain bersama anak-anak seusianya.

3. Orangtua tidak memperkenalkan daycare

Memperkenalkan daycare bukan sekadar menunjukkan foto tempat mereka bakal dititipkan, tetapi juga mengajak mereka "survei" langsung ke lokasi.

Baca juga: Hindari Daycare Bodong, Berikut 7 Tips Memilih Daycare yang Aman

HappyKids Daycare cabang Sukatani, Tapos, Kota Depok.dok. HappyKids Daycare HappyKids Daycare cabang Sukatani, Tapos, Kota Depok.

Ajak anak berkeliling di daycare, melihat dan mencoba beberapa fasilitasnya, serta memperkenalan anak dengan para pengasuh dan calon teman-temannya, bisa membantu anak lebih cepat untuk beradaptasi.

“Jadi anak harus diperkenalkan, misalnya, ‘Nanti mulai minggu depan sekolah di tempat kemarin, ketemu sama Miss ini, nanti bisa main apa’,” kata Devianty.

Baca juga: Orangtua Perlu Waspada, Psikiatri Ungkap Bahaya Gadget untuk Balita

4. Kurang bertemu dan bersosialisasi dengan orang lain

Kehadiran teman-teman sebaya di daycare, menurut Devianty dapat membantu membiasakan anak bersosialisasi dan mengajarkan cara berkomunikasi sejak dini.

Nah, anak yang jarang bertemu orang baru biasanya akan lebih lama beradaptasi di daycare.

Ilustrasi anak-anak di daycare.Unsplash Ilustrasi anak-anak di daycare.

5. Punya trauma

Anak juga bisa kesulitan untuk beradaptasi di daycare karena punya trauma, seperti pernah dicubit atau diperlakukan secara kasar oleh pengasuhnya di rumah.

Pengalaman tidak mengenakkan itu bisa membuat anak menjadi takut dan cemas ketika harus dijaga oleh orang selain ayah dan ibunya.

Baca juga: 4 Tips Pengasuhan Aman, Cegah Balita dari Bahaya

6. Membiasakan anak dengan daycare

Jika orangtua tidak punya waktu untuk mengajak anak membiasakan diri dengan daycare, Devianty menyarankan untuk memanfaatkan foto-foto daycare yang bisa membantu memfamiliarkan anak di rumah.

“Orangtua boleh minta foto ruangan-ruangan di daycare untuk dikasih ke anak, diperlihatkan ke anak-anak untuk kasih tahu nanti mereka mainnya, belajarnya, tidur siangnya, di mana, dan ada mainan apa saja,” ucap Devianty.

Baca juga: Catat, Cara Memilih Mainan yang Tepat untuk Balita

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau