KOMPAS.com - Setelah melahirkan anak kedua, Lyta Karina, seorang ibu dari dua anak, menghadapi tantangan besar, yaitu menurunkan berat badan yang naik signifikan selama kehamilan.
Dengan berat badan yang hampir menyentuh angka 100 kg setelah kehamilan kedua, pengguna Threads dengan akun @karinalyta ini merasa tubuhnya semakin berat dan tidak nyaman.
Namun, dengan tekad dan pendekatan yang terencana, ia berhasil menurunkan berat badan pasca melahirkan, sambil tetap menjaga kesehatannya dan menyusui anak.
Baca juga: Cerita Fadil Berhasil Menurunkan Berat Badan 25 Kilogram, Emosi Jadi Lebih Stabil
Kehamilan kedua membawa berbagai keluhan fisik yang cukup berat bagi Lyta.
Pada usia kehamilan 39 minggu, ia memiliki berat badan hampir 100 kg. Meskipun berat badan turun sekitar 6 kg setelah melahirkan, ia masih merasa sangat terbebani.
"Badan saya terasa sangat berat, pakai baju serba salah, dan sering banget craving makanan manis. Saya juga khawatir tentang diabetes karena ada riwayat keluarga," ujar Lyta saat diwawancarai Kompas.com pada Senin, (8/12/2025).
Selain itu, ia mengalami sesak napas, kesulitan tidur, dan bengkak pada kaki yang menyebabkan rasa sakit saat berjalan.
"Mungkin itu efek dari kehamilan tua, tapi kalau berat badan saya nggak sebesar itu, mungkin keluhannya tidak sebanyak itu," tambahnya.
Baca juga: Puasa Intermiten 4:3 Efektif Turunkan Berat Badan
Menyusui dan merawat dua anak tidak menghalangi ibu ini untuk menurunkan berat badan pasca melahirkan dengan menerapkan IF dan pola makan sehat.Namun, kondisi ini mendorong Lyta untuk mencari solusi. Dengan latar belakang memiliki PCOS (Polycystic Ovary Syndrome), ia sudah lama berusaha untuk memiliki keturunan dan merasa bahwa penurunan berat badan adalah langkah penting bagi kesehatannya dan untuk mendapatkan kesempatan hamil alami.
Baca juga: Cerita Rosa Turunkan Berat Badan 13 Kg Usai Melahirkan, Konsisten Olahraga
Setelah melahirkan secara caesar (SC), Lyta memutuskan untuk memulai Intermittent Fasting (IF) atau puasa intermiten dan defisit kalori.
"Saya mulai IF dua minggu setelah melahirkan.Tidak ekstrem, tapi saya mengganti nasi dengan karbohidrat kompleks seperti ubi dan oatmeal. Saya juga memutuskan untuk menghindari tepung, gula, dan minyak sama sekali," katanya.
Lyta juga mulai melatih dirinya untuk menerapkan pola makan sehat dengan menghindari makanan yang dapat memicu peningkatan berat badan, seperti makanan tinggi gula dan karbohidrat olahan.
Dengan pendekatan yang tidak berlebihan, ia mulai merasa lebih nyaman dengan tubuhnya dan mulai merasakan perubahan secara perlahan.
Baca juga: Mitos atau Fakta, Pasien Kanker Harus Pantang Gula? Ini Kata Dokter
Lyta membagikan pengalaman menurunkan berat badan pasca melahirkan dengan cara sehat, konsisten, dan realistis. Berikut selengkapnya.Mengatur pola makan dan berolahraga ringan sambil mengurus dua anak tentu tidak mudah. Lyta menyadari bahwa kunci suksesnya adalah disiplin dan dukungan dari orang terdekat.