Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Esai Foto Mantan Pengguna Narkoba Kepada Putranya

Kompas.com - 20/06/2016, 20:04 WIB
Shierine Wangsa Wibawa

Penulis

Sumber The Cut

Mark Dorosz adalah seorang fotografer dan ayah dari Pete, seorang balita di Amerika Serikat. Melalui esai fotonya yang sangat menyentuh, Dorosz menceritakan hidupnya sebagai seorang ayah dan pecandu narkoba.

Foto tersebut adalah sebuah surat kapsul waktu yang ditujukan kepada Pete yang berusia 15 tahun dan berisi penjelasan mengenai kejatuhannya dalam alkohol dan kokain, perpisahannya dengan ibu Pete, hidupnya setelah kejadian tersebut dan kembalinya Mark dalam hidup Pete.

Dorosz, yang melewatkan tahun pertama dalam hidup Pete, mulai memotret putranya setelah diperbolehkan untuk menemui Pete kembali karena dia tidak yakin masih akan hidup untuk melihat Pete tumbuh.

“Aku membuat aturan bahwa aku akan selalu membawa kamera setiap kali aku menemui Pete. Mengambil fotonya menjadi sebuah cara untuk mendokumentasikan keberadaanku dalam hidupnya dan meninggalkan semacam jejak,” ujar Pete pada The Cut.

Dari 20.000 foto yang diambilnya, Mark memilih 14 foto ini untuk mengilustrasikan ceritanya.

Kini Pete berusia 4 tahun dan Dorosz yang berusia 36 tahun telah berhenti menggunakan narkoba sejak 18 February 2013.

“Jujur, menjadi seorang ayah tidak cukup untuk mengubahku. Aku butuh orang lain untuk membantuku, tapi Pete telah menjadi motivasi besar untuk menjauhkan diriku dari narkoba,” ungkap Dorosz.

 

Dear Pete, ibumu melahirkanmu pukul 1.56 pagi, 1 December 2011. Nenekmu, Regina, dan aku ada di ruangan tersebut sementara kakek dan nenekmu yang ada di Inggris menunggu di telepon. Untuk sesaat, semuanya sempurna. Pada awalnya, aku berjanji akan berhenti minum alkohol ketika aku dan ibumu menikah. [Namun,] enam tahun kemudian aku masih minum ketika kita membawamu pulang dari rumah sakit di Harlem.”

 

“Setelah kamu pulang, segalanya menjadi lebih buruk. Ibumu dan aku setuju bahwa keberadaanku membahayakanmu. Jadi aku pindah ke hotel dan mulai menggunakan kokain dengan temanku, K.”

 

 

“Hingga ulang tahunmu yang pertama, hidungku mimisan setiap pagi. Aku mencoba berobat di St. Luke tapi berhenti seminggu kemudian. Lalu, aku berhenti menemuimu sama sekali.”

 

“Pada tanggal 18 Februari 2013, aku mengangkat tanganku dan meminta pertolongan. Kini, aku sudah sadar selama tiga setengah tahun.”

 

“Sulit bagiku untuk menjelaskan berapa banyak orang yang membantu hidup kita untuk kembali normal. Beberapa membiarkan kita untuk tinggal di rumah mereka. Yang lain membantu kita bangun setelah jatuh.”

 

“Aku tidak pernah merasa bahwa ibumu menyerah padaku sebagai seorang ayah dan dia adalah alasan utama aku masih dalam hidupmu. Hal yang lebih mematahkan hatiku adalah kenyataan bahwa kamu tinggal di kota yang berbeda. [Namun,] ibumu selalu mengirimiku fotomu tidur di rumah baru setiap hari.”

 

“Aku mulai mengambil foto kita berdua karena aku benar-benar tidak yakin bahwa aku akan masih bisa berada dalam hidupmu. Foto-foto ini akan memberitahumu bahwa aku pernah ada dalam hidupmu, walaupun kamu tidak ingat.”

 

“Ini adalah studio di jalan East 78th di mana aku tinggal selama dua tahun. Aku berada dalam momen terendahku di kamar ini tapi di sinilah aku sadar dan jatuh cinta padamu. Akhirnya, pada musim panas kemarin, aku keluar dari sini dan kembali ke apartemen kita yang lama.”

 

“Setahun setelah aku sadar, ibumu bilang bahwa kamu boleh tinggal denganku di akhir pekan.”

 

 

“Ini adalah kamu dan ayahku. Aku membuat nenek dan kakekmu seperti hidup dalam neraka tapi cinta mereka yang tidak terbatas adalah contoh terbaik bagaimana aku ingin membesarkanmu.”

 

“Masih ada orang-orang yang aku sayangi dalam hidupku yang memiliki masalahnya sendiri-sendiri. Namun, ketakutanku terhadap teman-teman yang tidak pernah aku dengar lagi yang membuatku kesulitan untuk tetap sadar.”

 

“Terima kasih untuk tidak menyerah padaku. Aku sangat menghargai setiap momen bersamamu. Dengan penuh cinta, Ayah.” - Mark Dorosz.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com