Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Hasanudin Abdurakhman
Doktor Fisika Terapan

Doktor di bidang fisika terapan dari Tohoku University, Jepang. Pernah bekerja sebagai peneliti di dua universitas di Jepang, kini bekerja sebagai General Manager for Business Development di sebuah perusahaan Jepang di Jakarta.

Do it! Then You Know You Can

Kompas.com - 04/04/2017, 14:48 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini
EditorWisnubrata

Saya tidak tahu bahwa saya bisa menulis sampai jadi buku. Lalu saya mulai menulis. Kini saya sudah menulis 3 buku, dan sedang menulis buku keempat. Dua buku lagi sudah antri dalam gagasan saya, menunggu giliran untuk ditulis.

Saya juga tadinya tidak tahu bahwa saya bisa masak. Duku saya hanya masak kelas anak kos. Sekarang saya biasa masak untuk keluarga saya, juga untuk kerabat dan teman-teman yang datang ke rumah kami. Mereka menyukai masakan saya.

Apakah saya berbakat melakukan sesuatu? Saya tidak tahu, sampai saya melakukannya. Itu berlaku pada semua orang.

Anak saya yang tertua, saya tak tahu apakah ia berbakat musik atau tidak. Tapi setelah mulai ikut les gitar sejak setahun yang lalu, ia kini pandai main gitar.

Begitulah. Ada banyak hal yang kita tidak tahu, kita bisa atau tidak, sampai kita mencobanya. Tentu saja saat mencoba pertama kali kita tidak bisa. Tapi coba lagi, dan lagi.

Tidak hanya mencoba, lakukan dengan benar. Pelajari cara yang benar melakukan sesuatu. Kalau perlu, minta bantuan pada yang ahli.

Ada 2 hal yang penting dan menjadi kunci yang menentukan kita bisa atau tidak, kemauan keras dan cara yang benar.

Waktu masih kerja di perusahaan di Karawang dulu, bos saya menyuruh saya latihan golf. Menurut dia, main golf penting untuk pergaulan bisnis. Saya sendiri tidak tertarik untuk main. Salah satu alasannya, karena mahal.

Saya mulai pergi latihan di driving range. Saya lihat orang memukul bola, kemudian saya tiru. Sesekali petugas driving range mengajari saya, membetulkan cara saya memukul. Saya ikuti sarannya, tapi kemudian saya kembali memukul dengan cara saya, serampangan. Saran teman saya untuk menyewa pelatih pribadi tidak saya ikuti.

Beberapa bulan latihan, saya berhenti. Saya tetap tidak bisa main golf. Saya lihat main golf juga tidak penting benar. Hingga sekarang saya tidak bisa.

Karena cidera di lututnya, istri saya disarankan untuk latihan renang oleh dokter. Tapi bagaimana mau latihan, renang saja dia tidak bisa. Mau belajar renang? Bah, usianya waktu itu sudah 40 tahun. Yang belajar renang kan anak-anak.

Tapi istri saya memilih untuk belajar. Ia cari guru renang perempuan, akhirnya dapat, di Citos. Setiap Sabtu-Minggu, subuh-subuh dia berangkat ke Citos untuk latihan renang. Tiga bulan latihan, ia bisa renang.

Kebahagiaan saat kita menyadari bahwa kita bisa, itu luar biasa. Dulu kalau saya pergi ke kolam renang bersama anak-anak, istri saya hanya duduk di pinggir kolam, menonton. Setelah belajar, ia ikut berenang, dan mengajarai anak-anak teknik renang yang benar. Bahkan ia mendorong anak-anak untuk ikut les. Kini Ghifari anak saya sudah jadi atlet renang.

Waktu mulai belajar bahasa Jepang dulu saya sempat merasa agak mustahil membayangkan saya akan bisa bicara seperti orang Jepang. Waktu mendengar orang Jepang berbicara, tak sepatah kata pun yang saya pahami. Bisakah kelak saya bicara seperti mereka?

Setahun belajar, saya kemudian kaget dengan kemampuan saya sendiri. Saya bisa melakukan sesuatu yang tadinya saya anggap mustahil.

Maka, mulailah melakukan sesuatu yang Anda belum bisa. Pelajari tekniknya dengan benar. Ini akan membuat Anda belajar lebih cepat. Mencoba melakukan sesuatu tanpa teknik yang benar akan membuat Anda gagal, atau lambat. Itu akan menurunkan semangat.

Tak kalah penting juga, sadarilah bahwa belajar sesuatu itu memerlukan waktu. Jangan menyerah saat Anda menemukan kesulitan ketika baru mulai. Carilah penyelesaian untuk kesulitan itu.

Anda pasti bisa!

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com