Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

9 Hal Mengejutkan yang Bisa Menyebabkan Rambut Rontok

Kompas.com - 15/04/2024, 07:50 WIB
Wisnubrata

Editor

Sumber Best Life

KOMPAS.com - Kerontokan rambut bisa menjadi hal yang menjengkelkan, terutama jika penyebabnya tidak diketahui.

Meskipun para ahli mengatakan bahwa sering kali rambut rontok hanyalah akibat faktor genetik dan penuaan, ada beberapa penjelasan yang lebih mengejutkan yang menyebabkan rambut rontok atau menipis. 

Berita bagusnya, beberapa penyebab ini dapat diatasi dengan tindakan yang tepat. Kita hanya perlu mengetahui apa yang harus dilakukan. 

Penyebab rambut rontok

1. Kekurangan vitamin

Jika kamu mengalami rambut rontok tanpa sebab yang jelas, kamu mungkin perlu memperhatikan pola makan dan apa yang kamu makan. Pasalnya, kekurangan vitamin adalah penyebab rambut rontok atau penipisan.

“Diet seimbang sangat penting untuk pertumbuhan rambut yang sehat,” jelas dokter kulit Zein Obagi, MD. “Kekurangan nutrisi tertentu, seperti asupan zat besi, seng, biotin, atau protein yang tidak mencukupi, dapat memengaruhi kemampuan folikel rambut untuk menghasilkan helai rambut baru."

"Menerapkan pola makan yang seimbang dan memenuhi kebutuhan vitamin, yang diperlukan, dapat membantu meningkatkan kesehatan rambut dan mengurangi risiko rambut rontok," katanya kepada Best Life.

Meskipun kebanyakan orang seharusnya bisa mendapatkan vitamin dan mineral yang diperlukan melalui pola makan seimbang, namun diet tertentu dapat menghilangkannya, kata Yoram Harth, MD, dokter kulit dan direktur medis MDhair.

“Diet ekstrem atau diet ketat dapat menghilangkan nutrisi penting bagi tubuh, termasuk nutrisi penting untuk menjaga pertumbuhan rambut yang sehat,” ujarnya.

Baca juga: 5 Tips Mengatasi Rambut Rontok, Menurut Ahli

2. Keracunan logam berat

Dalam kasus yang jarang terjadi, rambut rontok dapat mengindikasikan kondisi serius, kata Kelly Johnson-Arbor, MD, seorang dokter toksikologi medis dan direktur eksekutif di National Capital Poison Center. Secara khusus, rambut rontok terkadang menandakan keracunan logam berat, atau paparan terhadap logam berat beracun.

Johnson-Arbor memnyebutkan bahwa keracunan talium dan arsenik adalah dua jenis yang paling mungkin menyebabkan kerontokan rambut. “Di dalam tubuh manusia, logam berat ini mengganggu metabolisme dan fungsi sel normal, mengganggu pertumbuhan rambut dan fungsi organ lainnya,” jelasnya. 

Rambut rontok yang terkait dengan keracunan logam berat seringkali bersifat menyebar dan biasanya disertai dengan tanda dan gejala lain, termasuk kebingungan, mati rasa dan kesemutan di tangan dan kaki, serta gangguan pencernaan,” tambah ahli toksikologi tersebut.

3. Suntikan pengisi kulit

Suntikan pengisi kulit, yang digunakan untuk mengatasi kerutan dan membuat penampilan lebih muda, juga dapat menyebabkan rambut rontok, Johnson-Arbor memperingatkan.

“Saat filler disuntikkan ke jaringan subkutan, volume kecil cairan yang disuntikkan dapat menyebabkan tekanan pada pembuluh darah, menghalangi aliran darah ke folikel rambut di sekitarnya,” jelasnya. "Hal ini paling sering terjadi setelah injeksi filler ke area dahi. Jenis rambut rontok ini sering kali hilang dalam jangka waktu beberapa bulan."

Suntikan asam hialuronat dan toksin botulinum (Botox) adalah dua jenis suntikan populer yang jarang menyebabkan rambut rontok. Johnson-Arbor mencatat bahwa Botox juga terkadang digunakan untuk mengatasi rambut rontok, "karena dapat melemaskan otot-otot kulit kepala dan berpotensi meningkatkan aliran darah ke kulit kepala."

Baca juga: Pola Makan Vegan Bisa Mempercepat Rambut Rontok, Benarkah?

4. Stres emosional atau fisik

Obagi mengemukakan bahwa stres emosional dan fisik juga dapat mengganggu siklus pertumbuhan rambut normal, sehingga menyebabkan rambut rontok atau penipisan rambut. 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com