Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perhatikan Jenis Camilan agar Merdeka dari Gigi Berlubang

Kompas.com - 12/09/2017, 12:40 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

SEMARANG, KOMPAS.com - Masalah gigi berlubang termasuk dalam penyakit yang sering ditemui di masyarakat. Salah satu penyebabnya adalah makanan dan camilan yang terlalu banyak mengandung karbohidrat dan gula.

Berangkat dari masalah tersebut, Pepsodent kembali menggelar kegiatan tahunan Bulan Kesehatan Gigi Nasional (BKGN) yang bekerjasama dengan Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) dan Asosiasi Fakultas Kedokteran Gigi Indonesia (AFDOKGI).

BKGN dimulai dari tanggal 12 September - 29 November 2017. Head of Oral Care PT Unilever Indonesia Tbk Mirza Roesli mengatakan tema BKGN tahun ini adalah 'Merdeka dari Gigi Berlubang' yang bertujuan mengajak keluarga Indonesia memeriksa kesehatan gigi secara teratur serta memilih asupan camilan bertekstur dan bernutrisi seimbang.

"Ini merupakan komitmen kami dalam memberikan perlindungan terbaik untuk kesehatan gigi dan mulut masyarakat Indonesia," kata Mirza saat pembukaan BKGN di Rumah Sakit Islam Gigi dan Mulut (RSIGM) Sultan Agung, Semarang, Jawa Tengah, Selasa (12/9/2017).

Berdasarkan data dari Nielsen Gloval Snacking Survey pada kuartal 1 tahun 2014 terungkap bahwa konsumsi camilan di Indonesia terindikasi mengalami peningkatan sebesar empat persen setiap tahunnya.

Ada pun menurut Euromonitor tahun 2016, camilan manis dan lengket seperti cokelat, pastry dan permen menjadi camilan yang paling digemari anak-anak.

Padahal konsumsi camilan tersebut dapat menurunkan derajat keasaman mulut hingga di bawah pH kritis 5,5 dalam hitungan menit dan tetap rendah hingga satu jam setelahnya. Resikonya adalah gigi berlubang.

Untuk menghindari kondisi tersebut, pilihlah camilan dengan makanan yang berserat, berkadar air dan kalsium tinggi seperti produk susu dan turunannya. Selain itu juga bisa mengasup sayuran, buah-buahan atau panganan lokal yang dimodifikasi dengan tambahan sayuran atau buah-buahan.

"Tekstur lembut dari ragam camilan yang marak dijumpai saat ini membuat anak kurang berlatih mengunyah. Sebaliknya, makanan yang berserat akan lebih lama dikunyah," kata drg.Ratu Mirah Afifah, GCClindent MDSc, division Head for Health & Wellbeing and Professional Institution Yayasan Unilever Indonesia dalam rilis.

Tahun ini BKGN hadir di 57 lokasi berbeda yang memiliki tingkat prevalensi permasalahan gigi dan mulut tinggi. Berdasarkan Riskesdas 2013, Sulawesi Selatan dan Kalimantan Selatan merupakan dua provinsi dengan prevalensi tinggi di atas 35 persen. Oleh karena itu, BKGN juga akan hadir di daerah Bantaeng, Bone, Bulukumba, Gowa dan Banjarmasin.

"Kami sangat apresiasi inisiatif Unilever melalui kegiatan BKGN untuk membantu program pemerintah dalam mewujudkan Indonesia bebas karies tahun 2030," kata Wakil Ketua Pengurus Besar Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PB PDGI) drg Ugan Gandar.

Rangkaian BKGN juga menghadirkan mobil keliling gigi dan mobile clinic yang dapat memperluas kesempatan masyarakat untuk mengikuti kegiatan pemeriksaan kesehatan gigi dalam BKGN 2017.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com