Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gairah Seksual Pria Juga Bisa "Anjlok", Apa Saja Pemicunya?

Kompas.com - 06/12/2017, 06:03 WIB
Ariska Puspita Anggraini

Penulis

Sumber menshealth

 

Menurut dia, salah satu area otak yaitu amigdala, yang terkait dengan hasrat seksual memiliki reseptor testosteron yang melimpah.

Bila ada cukup testosteron, hormon tersebut akan membakar reseptor tersebut, dan membangkitkan libido.

"Tapi, jika kadar testosteron tidak cukup akan mengakibatkan kurangnya gairah seksual," tambahnya.

Riset terbaru juga mengungkap, terapi hormon pun ternyata tidak bisa efektif untuk mengatasi kadar testosteron yang rendah ini.

Riset tersebut dilakukan dengan mengamati 156 uji coba terkontrol secara acak.

Para periset mencatat, suplementasi testosteron tidak menunjukkan manfaat yang konsisten untuk fungsi seksual atau peningkatan libido.

Sementara itu, suplemen mungkin dapat membantu. Tapi, Anda perlu mengkonsultasikannya dengan dokter.

Atau mungkin, ada cara lain untuk meningkatkan hormon testosteron secara alami yang patut dicoba juga.

Hal paling efektif untuk mengatasi masalah ini adalah olahraga. Satu studi menemukan, melatih kebugaran tubuh secara progresif dapat mendorong pelepasan testosteron lebih banyak.

Ini juga dapat membantu menjaga usus Anda tetap terkendali.

Baca: Lemak Perut, Bagian Paling Sulit untuk Dihilangkan?

2. Kurang cahaya

Dalam sebuah penelitian di Italia, para periset merekrut pria yang didiagnosis menderita gangguan gairah seksual, dan meminta mereka duduk di depan kotak cahaya setiap hari selama dua minggu.

Separuh dari kelompok tersebut diberi cahaya dengan intensitas tinggi dan serupa dengan sinar matahari alami. Sementara itu, separuh lainnya diberi dengan intensitas yang lebih kecil.

Hasilnya, mereka yang mendapat intensitas cahaya tinggi melaporkan perubahan signifikan pada tingkat hasrat seksual dan juga tingkat kepuasan seksual yang lebih tinggi.

Fagiolini, yang memimpin penelitian ini, mengatakan kondisi ini terjadi karena cahaya terang menghasilkan lebih banyak bahan kimia hipofisis yang disebut hormon luteinizing.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com