Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com, 9 Mei 2018, 05:05 WIB
Wisnubrata

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Pernahkah kamu bertanya-tanya mengapa banyak toko di mal sepi pengunjung, sedangkan bioskopnya lebih ramai?

Mengapa orang berbondong-bondong mencoba makanan baru, lebih suka travelling, dan memenuhi gym atau klub kebugaran?

Salah satu sebabnya adalah perubahan perilaku yang terjadi pada masyarakat modern soal bagaimana mereka membelanjakan uangnya.

Menurut riset yang dilakukan PT Neurosensum Technology International (Neurosensum), generasi milenial maupun generasi Z lebih menghargai pengalaman daripada kepemilikan barang.

Riset yang dilakukan terhadap 1.000 orang peserta di 12 kota di Indonesia yaitu Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, Medan, Makasar, Palembang, dan Balikpapan menegaskan bagaimana generasi masa kini membelanjakan uangnya.

Baca juga : Tak Beli Rumah, ke Mana Larinya Uang Kaum Milenial?

“Secara garis besar hasil riset menunjukkan adanya perubahan perilaku dari cara konsumen menghabiskan uangnya dan ini akan menjadi tantangan yang besar bagi industri di Indonesia, khususnya FMCG dan Personal care,” kata Rajiv Lamba, Managing Director Neurosensum di Jakarta, Selasa (8/5/2018).

Beberapa poin penting yang menunjukkan adanya perubahan konsumen Indonesia menurut riset itu adalah:

1. Bangkitnya ekonomi berbasis pengalaman

Konsumen di Indonesia tidak lagi merasa puas dengan sekedar produk saja. Mereka kini telah menjadi pembeli cerdas, yang mencari pengalaman melebihi produk.

Hal ini membuat mereka mengalihkan pengeluaran dari kategori fast moving consumer good (FMCG) tradisional ke berbagai hal yang menyediakan pengalaman seperti rekreasi dan liburan, gadget atau produk elektronik dan data seluler.

Hal ini ditunjukkan dengan penurunan prosentase pengeluaran di kategori makanan dan minuman sebesar 2 poin dari 33% menjadi 31% dalam 2 tahun terakhir ini.

Konsumen di semua kelompok usia dan tingkat pendapatan menurunkan jumlah pengeluaran mereka dalam katagori FMCG, penurunan lebih menonjol terlihat diantara Gen Z.

Baca juga : Gaya Belanja Milenial, Menyukai Produk yang Punya Cerita

2. Meningkatnya kebutuhan rekreasi

Ilustrasi liburanmaxsaf Ilustrasi liburan
Konsumen merasakan bahwa tingkat stres dalam kehidupan mereka sehari-hari semakin meningkat; dan sebagai dampaknya, muncul kebutuhan untuk ‘melarikan diri’ dari kondisi itu dengan berwisata.

Angka pengeluaran konsumen di kategori rekreasi mengalami peningkatan sebesar 40% (1,4 kali lipat) dalam 2 tahun terakhir. Peningkatan ini khususnya dipicu oleh kelompok generasi Z.

Halaman:


Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau