Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com, 21 Mei 2018, 14:39 WIB
Wisnubrata

Editor

Sumber

KOMPAS.com - Bau mulut bisa jadi merupakan salah satu masalah yang kamu hadapi selama berpuasa. Bau mulut yang kurang sedap dapat membuat tidak nyaman, aktivitas sehari-hari juga bisa terganggu.

Sebenarnya apa yang menyebabkan bau mulut dan bagaimana caranya agar terhindar dari bau mulut selama berpuasa?

Pada saat puasa, tubuh bisa jadi menggunakan lemak sebagai sumber energi utama karena cadangan glikogen pada hati dan otot yang biasa menjadi sumber energi sudah habis terpakai.

Saat lemak digunakan, tubuh akan menghasilkan senyawa yang disebut keton. Senyawa ini memiliki bau khas yang dapat tercium melalui napas kita.

Selain itu, selama berpuasa kita tidak diperbolehkan minum air. Keadaan mulut yang kering ini juga dapat menyebabkan bau mulut karena pada saat mulut kering, kadar air liur dalam mulut berkurang. Padahal, air liur berfungsi untuk menetralisir asam yang dihasilkan dari plak.

Air liur juga berperan untuk menghilangkan sel-sel mati yang terakumulasi pada lidah, gusi, dan pipi. Jika sel-sel mati ini dibiarkan saja, maka dapat menyebabkan bau mulut.

Makanan dan minuman yang kita konsumsi saat sahur maupun berbuka juga dapat mempengaruhi bau mulut.

Makanan yang sudah dicerna akan diedarkan ke seluruh tubuh melalui darah, termasuk ke paru-paru. Jika kita mengonsumsi makanan atau minuman yang memiliki aroma menyengat maka bukan tidak mungkin napas menjadi berbau kurang sedap.

Kurang bersih menyikat gigi juga dapat menjadi penyebab bau mulut saat berpuasa. Untuk membersihkan mulut, menyikat gigi saja ternyata tidaklah cukup. Kita juga harus menggunakan benang gigi, membersihkan bagian gusi, hingga membersihkan lidah.

Baca juga: Simak, Tips Agar Tak Bau Mulut Saat Berpuasa

Tips mencegah bau mulut saat puasa

1. Bersihkan mulut secara menyeluruh:

  • Mulailah dengan menyikat gigi menggunakan pasta gigi yang mengandung fluoride, ini berfungsi untuk menghilangkan plak dan sisa makanan. Gosok gigi minimal selama 2 menit.
  • Jangan lupa juga untuk membersihkan lidah. Kita dapat menggunakan alat khusus yang memang didesain untuk membersihkan lidah. Atau biasanya di bagian belakang sikat gigi sudah tersedia pembersih lidah.
  • Setelah itu, gunakan benang gigi untuk membersihkan sela-sela gigi. Bagian ini sering sulit dibersihkan menggunakan sikat gigi saja sehingga dapat memicu pembentukan plak dan menyebabkan bau mulut.
  • Terakhir, kita bisa menggunakan obat kumur anti bakteri.

Lakukan seluruh tahap tersebut setelah makan sahur dan sebelum tidur malam, jangan hanya menyikat gigi saja karena menyikat gigi hanya mampu membersihkan 60% bagian mulut.

Konsultasikan dengan dokter gigi untuk memilih jenis pasta gigi, sikat gigi, dan obat kumur yang cocok.

2. Jangan merokok saat sahur

Jika kamu terbiasa merokok setelah makan sahur, hentikan kebiasaan tersebut karena tembakau dapat menyebabkan bau mulut.

Halaman:


Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau