Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Agar Hubungan Awet, Berhentilah Membandingkan Pacar dengan Orang Lain

Kompas.com, 17 Oktober 2018, 19:00 WIB
Nabilla Tashandra,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tak berhenti mengidolakan pasangan adalah salah satu kunci keharmonisan hubungan. Meski terdengar sederhana, tak semua pasangan bisa terus melakukannya seiring dengan bertambahnya usia hubungan.

Bahkan, semakin lama hubungan terjalin kita seringkali lebih mengingat keburukan pasangan ketimbang kebaikannya.

"Kebanyakan dari kita kalau sudah pacaran atau berhubungan lama selalu ingat yang jeleknya, kelebihannya enggak ingat," kata Relationship Coach sekaligus Pendiri KelasCinta.com, Kei Savourie saat ditemui di kawasan Kemayoran, Jakarta beberapa waktu lalu.

Selain itu, banyak pula pasangn yang kemudan membandingkan hubungan mereka dengan pasangan lain. Apalagi, kata Kei, saat ini Instagram menjadi platform media sosial yang banyak digunakan masyarakat.

Berhenti menggunakan Instagram menurutnya bisa menjadi salah satu cara untuk tidak lagi membandingkan hubungan sendiri dengan hubungan orang lain.

"Kalau mau hubungan lebih harmonis, uninstall Instagram dijamin satu masalah berkurang," tuturnya.

Sebab, menurutnya Instagram banyak memperlihatkan citra rekaan dari seseorang. Banyak orang yang hanya mengunggah foto terbaiknya dengan pose yang sudah diatur dan diedit sedemikian rupa.

"Lalu kita lihat kok pasangan lain lebih happy daripada kita, jalan-jalan terus kalau saya hanya di kosan terus. Lalu memaksa pasangan berubah karena merasa pasangan kita banyak kurangnya," tutur Kei.

Padahal, seharusnya kita mampu memandang pasangan secara lebih mendalam dengan memberi nilai dari setiap hal yang dilakukannya.

Baca juga: Masa PDKT Menentukan Kelanjutan Kualitas Hubungan Pasangan

Dengan memberi arti di setiap tindakan pasangan, maka nilai pasangan di mata kita akan menjadi naik.

"Misalnya ketika pasangan kasih kado, surprise, itu kan action. Kasih value. Misalnya, berarti dia orangnya penyayang, perhatian, peduli, kok dia mau ya bela-belain beli kado, kasih surprise berarti dia persiapan dari kemarin dong, dan sebagainya," kata Kei.

Memberi nilai (value) tersebut tak bisa hanya dilakukan sekali, namun berulang. Hal serupa juga idealnya dilakukan pasangan terhadap kita. Sehingga, masing-masing akan selalu mengingat kebaikan pasangan.

"Jadi biar selalu diingat, tunjukin terus," tuturnya.

Rambu menggunakan Instagram

Instagram memang kerap dinilai sebagai media sosial yang banyak membawa dampak negatif. Namun, tak berarti kita harus meninggalkannya. Platform media sosial tersebut sebetulnya juga punya banyak manfaat termasuk menjadi media hiburan.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau