Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com, 18 Februari 2019, 13:40 WIB
Nabilla Tashandra,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

Sumber DMarge

KOMPAS.com - Push up sebagai bagian dari latihan dada mungkin sering terlewatkan. Padahal, melakukan push up ternyata bisa menurunkan risiko penyakit kardiovaskular dan membuat hidup lebih panjang, terutama bagi pria dewasa.

Namun, ada batasan jumlah push up yang harus dilakukan. Setidaknya, kamu bisa rutin melakukan 40 kali push up.

Jumlah itu didapatkan dari penelitian selama satu dekade yang mencakup banyak hal, mulai dari diagnosa penyakit arteri koroner dan masalah besar, seperti gagal jantung.

Manfaat tersebut akan lebih dirasakan oleh mereka yang sanggup melakukan push up 40 kali dibandingkan yang hanya melakukan 10 push up atau kurang dari jumlah tersebut.

"Penemuan kami membuktikan bahwa push up bisa menjadi metode yang mudah dan tidak berbiaya untuk membantu memeriksa adanya tanda penyakit kardiovaskular dalam hampir segala situasi," kata penulis studi, Justin Yang.

Hal yang mengejutkan, kapasitas push up ternyata lebih terkait dengan penurunan risiko penyakit kardiovaskular ketimbang tes treadmill submaksimal.

Riset yang dilakukan oleh para residen kedokteran di Departemen Kesehatan Lingkungan Harvard tersebut sebetulnya pada awalnya diketahui sebagai studi untuk mengidentifikasi keterkaitan push up dan penyakit kardiovaskular.

Baca juga: Seperti Apa Push Up yang Efektif Mengencangkan Lengan?

Tim peneliti mendapatkan hasil setelah menganalisa data kesehatan dari 1.104 petugas pemadam kebakaran pria dengan rata-rata usia 39,6 tahun dan indeks massa tubuh (BMI) 28,7.

Kapasitas push up dan latihan treadmill setiap orang dicatat pada awal studi sebelum mereka melanjutkan dengan pemeriksaan fisik dan kesehatan tahunan.

Selama masa studi satu dekade tersebut, ada 37 orang yang dilaporkan memiliki penyakit kardiovaskular.

Para pria tersebut adalah mereka yang melakukan push up sebanyak 40 kali atau kurang selama latihan dasar.

Dari hasil ini, para peneliti menyimpulkan bahwa pria yang bisa melakukan lebih dari 40 push up mampu mengurangi risiko penyakit kardiovaskular hingga 96 persen.

Namun, sebelum menargetkan 40 kali push up, para peneliti studi menggarisbawahi bahwa subjek mereka adalah pria usia dewasa menengah yang aktif secara fisik karena profesinya.

Dengan kata lain, bagi pria maupun wanita yang kurang aktif mungkin diperlukan latihan kaki dengan porsi lebih banyak.

Meski begitu, dari penelitian sebelumnya disampaikan bahwa meningkatkan kekuatan otot adalah kunci utama memperpanjang usia. Baik melalui push up maupun latihan lainnya yang dapat membangun otot.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Remaja Mudah Stres karena Media Sosial? Psikolog Ungkap Pemicunya
Remaja Mudah Stres karena Media Sosial? Psikolog Ungkap Pemicunya
Wellness
Takut Berotot? Irsani Luruskan Mitos Latihan Beban untuk Perempuan
Takut Berotot? Irsani Luruskan Mitos Latihan Beban untuk Perempuan
Wellness
Efek Berbahaya Gigi Berlubang, Salah Satunya adalah Penyakit Jantung
Efek Berbahaya Gigi Berlubang, Salah Satunya adalah Penyakit Jantung
Wellness
Waspadai 7 Tanda Bos yang Toxic, Bisa Ganggu Kesehatan Mental
Waspadai 7 Tanda Bos yang Toxic, Bisa Ganggu Kesehatan Mental
Wellness
4 Cara Aman Hadapi Kekerasan Berbasis Gender Online
4 Cara Aman Hadapi Kekerasan Berbasis Gender Online
Wellness
Saat Ibu Kehilangan Diri Pasca Melahirkan, Latihan Beban Justru Menyelamatkan Irsani
Saat Ibu Kehilangan Diri Pasca Melahirkan, Latihan Beban Justru Menyelamatkan Irsani
Wellness
Ramalan Zodiak Libra di Bulan Desember, Peluang Baru Menanti
Ramalan Zodiak Libra di Bulan Desember, Peluang Baru Menanti
Wellness
Cara Cinta Laura Atasi Insecure dan Membangun Percaya Diri
Cara Cinta Laura Atasi Insecure dan Membangun Percaya Diri
Beauty & Grooming
Dampak Jangka Panjang Screen Time, dari Gangguan Fisik hingga Perilaku
Dampak Jangka Panjang Screen Time, dari Gangguan Fisik hingga Perilaku
Parenting
Sering Scroll Medsos, Remaja Jadi Mudah Mencari Validasi Menurut Psikolog
Sering Scroll Medsos, Remaja Jadi Mudah Mencari Validasi Menurut Psikolog
Wellness
Dari Body Shaming Rita Sukses Capai Berat Badan Ideal Tanpa Olahraga
Dari Body Shaming Rita Sukses Capai Berat Badan Ideal Tanpa Olahraga
Wellness
Mengapa Efek Screen Time pada Kemampuan Bahasa Anak Bisa Berbeda-beda
Mengapa Efek Screen Time pada Kemampuan Bahasa Anak Bisa Berbeda-beda
Parenting
Cinta Laura Tak Tergiur Cara Instan Dapatkan Kulit Glowing
Cinta Laura Tak Tergiur Cara Instan Dapatkan Kulit Glowing
Beauty & Grooming
Luna Maya Ungkap Efek Rutin Minum Vitamin Kulit untuk Perlambat Penuaan
Luna Maya Ungkap Efek Rutin Minum Vitamin Kulit untuk Perlambat Penuaan
Beauty & Grooming
Cerita Sari, Ibu Mertua yang Menguatkan Langkah Menantunya Jadi Ibu Bekerja
Cerita Sari, Ibu Mertua yang Menguatkan Langkah Menantunya Jadi Ibu Bekerja
Parenting
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau