Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cegah Botol Kemasan Minuman Jadi Sampah, demi Lingkungan

Kompas.com - 28/05/2019, 17:12 WIB
Nabilla Tashandra,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Masalah sampah botol plastik menjadi salah satu perhatian dunia saat ini, termasuk di Indonesia.

Mengatasi masalah tersebut sebetulnya tidak terbatas pada pembatasan penggunaan botol plastik, tapi bagaimana untuk meminimalisasi efek negatifnya.

Hal itulah yang menjadi perhatian Ades sebagai merek air minum dalam kemasan, sebagai bagian dari perusahaan Coca-Cola Indonesia.

Lewat gerakan terbarunya #NiatMurni, Ades berupaya mengajak masyarakat untuk mengelola sampah plastik bekas botol kemasan minuman, dengan lebih baik.

"Kami melihatnya sebagai isu yang lebih besar. Mau tidak mau plastik jadi bagian dari hidup kita."

Baca juga: Soda dalam Botol Kaca Lebih Nikmat daripada Botol Plastik, Kenapa?

"Jadi, bagaimana pengelolaan sampah plastik ini agar bisa meminimalkan efek negatifnya. Salah satunya dengan mendaur ulang."

Hal itu diungkapkan oleh Marketing Manager Hydration Coca-Cola Indonesia, Mohamad Rezki Yunus dalam acara peluncuran #NiatMurni di Jakarta, Senin (28/5/2019).

Perusahaan penyedia air minum dalam kemasan, menurut Rezki, memang harus menyediakan air murni.

Namun, Ades berupaya tak hanya menghadirkannya dalam bentuk air yang dikonsumsi masyarakat, tapi juga menerjemahkannya sebagai niat untuk menjaga lingkungan.

Caranya adalah dengan mengedukasi masyarakat bahwa sampah bisa menjadi sesuatu yang berharga.

Untuk tahap ini, Ades memberikan wadah bagi konsumen untuk melakukan aksi langsung dalam bentuk mengumpulkan botol-botol plastik tersebut.

Botol plastik tersebut kemudian diproses oleh Greeneration Indonesia melalui Waste 4 Change untuk dijadikan billboard di enam kota.

Salah satunya terletak di depan Masjid Raya Pondok Indah, Jakarta.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com