Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengucek Mata Bisa Merusak Kornea, Lakukan 3 Hal Ini Saat Mata Tak Nyaman

Kompas.com, 4 Juli 2019, 08:29 WIB
Nabilla Tashandra,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

Sumber menshealth

KOMPAS.com - Ada banyak hal yang terasa benar dan solutif, namun ternyata membawa dampak buruk dalam jangka panjang. Salah satunya adalah sering mengucek mata.

Kamu mungkin tak menyadarinya, tapi aktivitas ini nyatanya banyak dilakukan pada berbagai kegiatan. Misalnya, ketika mata terasa lelah setelah seharian menatap layar komputer atau saat mata gatal karena iritasi.

Ahli bedah kornea di Wills Eye Hospital, Beeran Meghpara, M.D mengatakan, mata kita seringkali mengering seiring berjalannya aktivitas harian.

Meghpara juga mengatakan, ada alasan di balik nyamannya mengucek mata bagi sebagian orang. Ini karena mengucek mata bisa menyebarkan cairan air mata ke permukaan mata dan melubrikasinya.

"Menekan pelupuk mata akan membuat mata mengeluarkan cairan minyak, sehingga membuat permukaan mata nyaman dan licin," kata Meghpara.

Baca juga: Pahamilah, Cara Terbaik Atasi Masalah di Area Mata

Namun, hal ini bukan hal terbaik yang bisa dilakukan.

Mengucek mata bisa memunculkan penyakit serius pada kornea. Beberapa orang menyebutnya keratonokus, di mana kornea menjadi lemah, kehilangan bentuk dan menyebabkan kerusakan pengelihatan.

Ini merupakan penyakit yang langka, namun ada ribuan orang mengalami penyakit ini.

Menekan terlalu kuat pelupuk mata ketika kita mengucek mata, juga bisa menyebabkan tekanan mata naik ke atas. Ini meningkatkan risiko glaukoma, yang bisa merusak syaraf mata dan menyebabkan kerusakan pengelihatan dalam jangka panjang.

Lalu, ketika merasa mata tidak nyaman atau gatal, apa yang harus dilakukan?


1. Menangis

Menangis lah atau menggunakan air mata buatan. Pilihlah formula apapun yang paling kamu sukai, mulai dari gel hingga salep. Namun, jangan gunakan produk yang membuat matamu merah karena akan memicu iritasi.

Tapi, jika mata terlalu kering sehingga harus menggunakan air mata buatan lebih dari dua kali sehari, kamu perlu berkonsultasi dengan dokter untuk mengkonsultasikan kondisi mata keringmu.

2. Kompres

Gunakan kompres air hangat pada bagian atas mata. Cobalah menggunakan lap hangat atau masker untuk membuat mat terasa segar.

Ini mungkin sulit untuk dilakukan pada tengah hari di tengah aktivitas, namun cara ini bisa membantumu mencegah mengucek mata di malam hari.

3. Mengobati alergi

Mengucek mata karena gatal juga bisa disebabkan alergi musiman. Alergi bisa menyebabkan benjolan di dalam pelupuk mata dan menguceknya bisa membuat area tersebut semakin iritasi.

Ini seperti menggaruk kulit yang kering. Ketika dilakukan memang terasa nyaman, namun bisa membuatnya lebih iritasi. Mengatasi alergi seharusnya bisa membantu mengurangi kebiasaan mengucek mata.

Baca juga: Penyebab Mata Kedutan karena Sering Menatap Gadget

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau