Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com, 1 Agustus 2019, 06:47 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Sumber

KOMPAS. com - Bagi para wanita yang baru saja dianugerahi buah hati, momen-momen menyusui pasti menjadi hal yang mendebarkan.

Rasa takut salah, cemas bayi tidak bisa menyusui dengan lancar atau jika air susu ibu (ASI) tidak keluar, pasti akan menghantui pikiran.

Banyaknya mitos atau saran dari orang sekitar tentang bagaimana cara menyusui bayi yang paling tepat, pasti hanya akan menjadi hal yang membuat kepala pusing tujuh keliling.

Lantas, bagaimanakah cara menyusui bayi dengan benar?

Pemberian ASI bisa dimulai langsung setelah proses melahirkan usai. Nah, agar memomen menyusui ini lancar, berikut langkah-langkahnya:

1. Posisikan diri senyaman mungkin dan rilekskan diri. Para ibu bisa bersandar atau mengganjal badan dengan bantal.

2. Gendong dan pegang kepala bayi dengan satu tangan dan pertahankan posisi payudara dengan tangan ibu yang lain.

Lalu dekatkan muka bayi ke payudara ibu. Pastikan tubuh bayi menempel betul dengan tubuh ibu.

3.Beri rangsangan pada daerah bibir bawah bayi dengan menggunakan puting susu ibu agar mulut bayi terbuka lebar.

Biarkan bayi memasukkan areola (seluruh bagian gelap di sekitar puting payudara ibu) ke dalam mulutnya.

Baca juga: Ketika Menyusui Hanya Sekedar Memberi ASI

4. Bayi akan mulai menggunakan lidahnya untuk mengisap ASI. Jadi, para ibu tinggal mengikuti irama menyedot dan menelan yang keluar.

5. Ketika ingin menyudahi atau berpindah ke payudara yang lain, letakkan satu jari ke sudut bibir bayi, nanti di sini sang bayi akan melepaskan isapannya.

Jangan tiba-tiba melepas mulut bayi atau menggeser payudara. Hal ini akan membuat bayi rewel dan akan sulit menyusui lagi nantinya.

6. Biarkan bayi mengatur sendiri seberapa cepat ia akan makan. Perlu diingat, tidak ada batasan waktu pasti saat menyusui.

7. Untuk mengetahui kapan saatnya berpindah payudara, para ibu dapat merasakan payudara menjadi lunak setelah bayi menyusu di satu sisi payudara.

Tindakan menyusui secara bergantian dapat mencegah payudara yang belum dipakai menjadi nyeri.

8. Untuk  mengetahui apakah bayi masih ingin meyusu, perhatikan mulutnya. Ketika bayi masih ingin menyusu bayi akan memasukkan areola ke dalam mulutnya dan kembali mengisap.

Sedangkan kalau sudah kenyang, bayi akan berhenti dengan sendirinya.

9. Setelah bayi kenyang, tepuklah pelan-pelan di sekitar punggung bayi, biarkan bayi mengeluarkan sendawa.

Lancar menyusui pertama kali

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau