Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Teknik Latihan Pernapasan Pereda Stres, Mau Coba?

Kompas.com, 13 Juni 2020, 13:11 WIB
Wisnubrata

Editor

Sumber

KOMPAS.com - Setiap hari kita mengambil napas ribuan kali tanpa menyadarinya. Proses bernapas ini bertujuan mengambil oksigen dan mengeluarkan karbondioksida.

Latihan pernapasan akan memberi manfaat lebih dari sekedar dua hal tersebut. Kemampuan mengontrol napas akan membantu kita mengurangi stress dan meningkatkan fungsi tertentu di dalam tubuh.

Manfaat latihan pernapasan yang utama adalah mengontrol stres. Kondisi mental yang selalu tertekan akan menimbulkan respons ‘melawan atau lari’ dari tubuh sebagai reaksi atas stres atau keadaan berbahaya.

Respons tubuh tersebut akan memicu pelepasan hormon adrenalin yang berdampak meningkatnya tekanan darah dan detak jantung.

Reaksi atas stres dan pengeluaran hormon adrenalin memang penting saat kita berada dalam situasi berbahaya.

Masalahnya, jika kita mengalami stres berkepanjangan, tubuh akan terus-menerus mengeluarkan hormon adrenalin bahkan saat tidak sedang berada dalam situasi bahaya. Kondisi ini bisa menimbukan gangguan seperti hipertensi dan masalah jantung.

Latihan pernapasan akan membantu kita dalam mengendalikan tingkat stres. Bernapas dalam dengan otot diagframa dapat menghentikan reaksi tubuh terhadap kondisi bahaya dengan cara:

  • Menstabilkan detak jantung.
  • Menurunkan tekanan darah.
  • Menenangkan pikiran.

Ini berarti, latihan pernapasan dapat memicu respons relaksasi dari tubuh.

Baca juga: Redakan Kecemasan dengan Latihan Pernapasan

Selain mengurangi stres, latihan pernapasan juga bisa meningkatkan stabilitas otot-otot batang tubuh yang digunakan bernapas. Dengan ini, tubuh menjadi lebih kuat saat melakukan aktivitas fisik yang lebih berat.

Beberapa teknik latihan pernapasan yang bisa dicoba

Ada banyak sekali teknik latihan pernapasan yang bisa kita coba. Sebaiknya memulai dari teknik pernapasan yang paling mudah atau yang paling kamu nikmati.

Berikut sederet teknik pernapasan yang bisa kamu pilih:

1. Pursed lip breathing

  • Leher dan bahu dalam keadaan rileks.
  • Katupkan bibir dan tarik napas perlahan lewat hidung selama dua hitungan.
  • Kerucutkan bibir seakan hendak bersiul.
  • Hembuskan napas dari mulut selama empat hitungan.

2. Latihan pernapasan diagframa

  • Berbaringlah telentang dengan kedua lutut ditekuk dan kepala disangga bantal.
  • Letakkan satu tangan di dada atas dan satunya lagi di bawah tulang dada (perut bagian atas) untuk merasakan gerakan diagframa.
  • Perlahan tarik napas lewat hidung dan hembuskan napas lewat bibir yang mengerucut.
  • Rasakan pergerakan diagframa dan usahakan bagian dada atas tetap diam selama mempraktikkan latihan pernapasan ini.

Baca juga: Cara Melatih Pernapasan agar Lebih Bertenaga dan Tidur Nyenyak

3. Pernapasan singa (simhasana)

Halaman:


Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau