Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Giliran Justin Bieber Gaya Pakai Jaket Langka Tim F1 Benetton Era 90an

Kompas.com, 13 Oktober 2020, 16:50 WIB
Gading Perkasa,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Sumber DMarge

KOMPAS.com - Jika membicarakan gaya berpakaian, penyanyi Justin Bieber sepertinya sering mengubah penampilan mengikuti suasana hati.

Terkadang pria asal Kanada itu bisa tampil santai, dengan setelan musim panas Brooklyn Bohemian.

Namun, saat menjalani proses rekaman video untuk album Changes beberapa waktu lalu, ia memakai workwear yang dipadukan dengan sneaker Air Jordan 1x Dior.

Baca juga: Gaya Justin Bieber, Pakai Arloji Rp 1,4 Miliar dan Air Jordan 1 x Dior

Lalu, pernah pula dia terlihat memakai celana olahraga pendek dengan sepatu karet Crocs berwarna-warni.

Nah, Senin kemarin, Bieber mengunggah satu foto ke akun Instagram-nya, @justinbieber.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Justin Bieber (@justinbieber) on Oct 11, 2020 at 4:59pm PDT

Pada unggahan itu, terlihat ia berpose di depan garasi dan bersanding dengan supercar kebanggaannya, Lamborghini Urus.

Item yang ia kenakan dalam foto itu adalah topi, polo-shirt, dan celana panjang hitam.

Sebagai outer, ia memakai varsity jacket tim Formula 1 Benetton era 90-an yang berwarna biru, kuning, dan hijau.

Baca juga: Justin Bieber Padukan Rolex Emas dengan Setelan Serba Kuning

Tampilan itu dia lengkapi dengan Nike SB Stefan Janoski putih, dan arloji Audemars Piguet Royal Oak emas senilai 100.000 dollar AS atau sekitar Rp 1,4 miliar.

Secara keseluruhan, bukan Audemars Piguet Royal Oak yang tampak menarik dari penampilan Bieber, melainkan jaket yang dipakainya.

Sebab, varsity jacket Bieber merupakan salah satu barang motorsport vintage, yang keberadaannya sudah semakin langka dan sulit diperoleh.

Jika kita mendatangi toko barang antik, jaket seperti milik Bieber bisa dihargai sekitar antara 130-200 dollar AS atau kira-kira Rp 2 juta -3 juta.

Kelangkaannya membuat keberhasilan Bieber memperoleh item  varsity jacket Benetton ini menjadi layak diapresiasi.

Baca juga: Kencan dengan Hailey, Justin Bieber Bangkitkan Gaya Rambut Berponi

Entah ide apa yang muncul di kepalanya saat memutuskan mengenakan jaket vintage tersebut.

Bisa jadi ia mendapat inspirasi dari pembalap F1 asal Inggris, Lewis Hamilton, yang suka memamerkan penampilannya di media sosial dengan item berwarna-warni.

Benetton adalah tim F1 milik sebuah keluarga dengan nama yang sama, yang berpartisipasi dari tahun 1986-2001.

Keluarga ini pula yang memiliki brand pakaian legendaris, United Colors of Benetton

Pembalap terkenal seperti juara dunia tiga kali Nelson Piquet, Ros Verstappen (ayah pembalap F1 Max Verstappen), hingga Michael Schumacher, pernah tergabung di tim Benetton.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau