Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com, 24 September 2020, 13:24 WIB
Gading Perkasa,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Sumber D'marge

KOMPAS.com - Los Angeles adalah kota terpadat di California, Amerika Serikat yang banyak dihuni oleh para selebritas dan publik figur.

Dan, salah satu sosok yang sering terlihat berada di kota ini adalah Justin Bieber.

Ya, penyanyi asal Kanada itu biasa "mejeng" di kawasan Beverly Hills di Kota LA sembari mengemudikan Lamborghini Urus miliknya.

Baca juga: Cerita Jam Tangan Justin Bieber dalan Video Klip Popstar...

Untuk urusan memilih pakaian, dia telah mengubah gayanya yang effortless atau "apa adanya" menjadi rapi dan keren, layaknya gaya berpakaian orang-orang yang berada di LA.

Saat menjalani proses rekaman video untuk album terbarunya bertajuk "Changes", Bieber tampak mengenakan pakaian yang rapi.

Di bagian atas, Bieber memakai kemeja katun bertekstur yang melapisi kaus polos putih berbahan katun dengan topi Butter Goods biru dan masker wajah hitam.

Baca juga: Justin Bieber Tampil Lebih Lembut Dengan Motif Floral

Untuk bawahan, ia memilih celana panjang Carhartt WIP Master biru tua dan sneaker mewah Air Jordan 1 x Dior yang hanya dibuat sekitar 8.000 pasang di seluruh dunia.

Air Jordan 1 x DiorVia Hypebeast Air Jordan 1 x Dior

Bukan hanya Air Jordan 1 x Dior yang membuat penampilannya mewah, melainkan juga jam tangan Audemars Piguet Royal Oak emas yang bernilai 100.000 dollar AS atau sekitar Rp 1,4 miliar.

Jika saja Bieber tidak mengenakan sneaker Air Jordan 1 x Dior dan jam tangan Audemars Piguet, kita bisa salah mengira dia sedang menerapkan gaya ala skater jalanan.

Baca juga: Air Jordan 1 x Dior Masuk Indonesia, Harga Mencapai Rp 200 Juta?

Setelan kerja dan streetwear sudah biasa ditabrakkan menjadi satu kesatuan, dan kedua tren itu tidak lepas dari pengaruh budaya skateboard, yang ditemukan di Los Angeles.

Para penggiat skateboard awalnya memakai celana dari label seperti Dickies atau Carhartt sebagai busana khusus skateboarding serta Converse Chuck Taylor, sebelum label skate Vans eksis.

Sneaker Air Jordan 1 produksi tahun 1985 juga memiliki hubungan menarik dengan subkultur skateboard. Pasalnya, Air Jordan 1 yang notabene merupakan sepatu basket, justru dipakai oleh skater profesional.

Baca juga: Lebih dari 5 Juta Orang Berebut Dapatkan Air Jordan 1 x Dior

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau