Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mainan Anak Makin Canggih, Dilengkapi Teknologi AI

Kompas.com, 22 Februari 2021, 19:49 WIB
Lusia Kus Anna

Editor

KOMPAS.com – Anak-anak cenderung mudah bosan dengan mainan yang itu-itu saja. Berbeda dengan mainan yang biasa mereka mainkan di gawai yang lebih interaktif . Namun, terlalu asyik bermain gawai juga bukan hal yang positif.

Untuk memenuhi kebutuhan orangtua akan mainan yang edukatif dan interaktif, kini telah hadir mainan anak yang dilengkapi dengan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI), yaitu Osmo.

Perwakilan dari distributor resmi Osmo di Indonesia, Dian Asa Sinaga, mengatakan bahwa Osmo menggabungkan dunia digital (AI di iPad) dengan realitas (mainan fisik). Mainan ini bisa dimainkan oleh anak usia 3-12 tahun.

Baca juga: Omzet Turun Separuh, Jasa Sewa Mainan Anak Masih Bertahan di Tengah Pandemi

Mainan yang menggabungkan fisik dan interaksi di gawai dari Osmo.Dok Osmo Indonesia Mainan yang menggabungkan fisik dan interaksi di gawai dari Osmo.

Ia menjelaskan, secara sederhana anak-anak bisa memainkan kit mainan sesuai usia anak. Ada mainan untuk mengenal huruf dan kata, seni, mengenal bentuk, coding sederhana, dan masih banyak lagi.

“Osmo melatih kemampuan motorik dan juga koordinasi mata dan tangan, yang sangat penting dalam perkembangan anak usia dini,” katanya.

Orangtua tinggal mengunduh aplikasi, yang sementara baru tersedia di iOS, lalu tinggal dimainkan.

“Osmo diciptakan tahun 2013 dan didesain oleh pakar di bidang teknologi dan telah mendapat berbagai penghargaan, teramsuk sebagai mainan terbaik dan juga inovasi terbaik,” kata Dian.

Baca juga: 6 Manfaat Bermain bagi Anak, dari Fisik hingga Emosional

Perlu pengalaman nyata

Pakar pendidikan anak, Lukas Kailimang, mengatakan permainan seperti Osmo berhasil menggabungkan kegiatan bermain dan belajar. Apalagi anak juga bisa bereksperimen.

“Tetapi Osmo hanyalah sebuah alat. Perlu diingat bahwa orangtua juga perlu secara aktif menemani anaknya, membimbing mereka dalam bermain dan belajar. Bukan sekadar mengawasi, tapi membimbing. Di usia awal anak belum bisa belajar sendiri,” kata Lukas dalam acara talkshow yang digelar Osmo.

Ia menambahkan, teknologi atau digital learning adalah pelengkap dan tetap harus ada transfer dari teknolgi ke dunia nyata.

“Human conection itu juga penting. Misalnya setelah belajar menggambar pakai Osmo, penting menggambar secara nyata. Demikian juga eksperimen di aplikasi, dilanjutkan juga dengan mencobanya sendiri,” ujarnya.

Lukas menambahkan, permainan seperti yang terdapat di Osmo merupakan sebuah awal yang bagus untuk anak belajar hal-hal yang terbatas di sekolah dan di rumah.

“Tindak lanjutnya harus dibarengi atau diselingi dengan pembelajaran di dunia nyata,” katanya.

Baca juga: Selain Menemani, Orangtua Harus Lakukan Ini Saat Bermain Bersama Anak

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau