Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com, 4 Maret 2021, 13:41 WIB
Gading Perkasa,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Tolong menolong adalah bentuk keterampilan sosial yang akan membantu kita menjalin hubungan di masyarakat. Namun, tak semua orang memiliki sifat ini.

Sifat suka menolong bisa diajarkan kepada anak sejak dini, karena pada dasarnya anak mengetahui jika orang lain sedang kesulitan.

Hanya saja, orangtua perlu mendorong anak untuk aktif menolong orang lain, dan manfaatnya akan didapat anak setelah ia dewasa.

"Membantu orang lain akan membangun karakter, kepercayaan diri, tanggung jawab, tidak mementingkan diri sendiri, dan altruisme (kepedulian terhadap orang lain)."

Demikian disebutkan Hillary Kimbley, psikolog pediatrik di Children's Health di Dallas, AS.

Baca juga: 3 Cara untuk Memperbaiki Keterampilan Sosial Anak

"Membantu orang lain memperkuat kesadaran akan kebutuhan orang lain dan memperluas pandangan serta pemahaman seseorang tentang dunia dan kebutuhan mereka," sambung Kimbley.

Para ahli menyarankan orangtua untuk mendidik anaknya agar senang menolong sesama. Simak seperti apa tipsnya, seperti dikutip dari laman The Huffington Post.

1. Membantu anak bermain dengan kekuatannya

Ada banyak cara menolong karena setiap orang memiliki pengalaman hidup yang unik. 

"Bantuan bisa datang dalam berbagai bentuk, mulai dari berempati, menghasilkan ide untuk memecahkan masalah, hingga melakukan pekerjaan rumah tangga," kata Rupa Mehta, pendiri Subject of Self, kurikulum pembelajaran sosial-emosional gratis untuk anak.

Orangtua bisa membantu anak mengenali cara-cara tertentu dalam menolong dan menyesuaikan kesempatan menolong dengan minat anak.

Baca juga: Kapan Saat Terbaik Melakukan Tes Minat Bakat untuk Si Kecil?

Tunjukkan bagaimana pengalaman hidup seorang anak berharga dalam skenario bantuan yang diberikan. Contohnya, untuk balita berusia yang terobsesi mengatur truknya dalam garis lurus yang tidak boleh diganggu orang lain, Anda dapat memuji perhatiannya yang baik pada detail.

IlustrasiShutterstock Ilustrasi

Di kemudian hari, mintalah bantuan anak untuk memeriksa kotak persediaan camilan apakah sudah ada yang habis dan perlu dibeli.

Baca juga: Layak Dicontoh, Ini 5 Cara Pola Asuh Khas Orangtua Jepang

2. Memberikan tugas sesuai perkembangan anak

Bagi balita dan anak prasekolah, Kimbley menyarankan tugas seperti mengambil mainan, mengelap tumpahan noda, meletakkan kembali buku di rak atau membantu mencari sepatu yang hilang.

Orangtua juga dapat menggunakan waktu bermain untuk bertindak sebagai penolong, dan membacakan buku tentang cara menolong kepada anak.

Kesempatan menolong orang lain di luar rumah juga bisa didapatkan oleh anak, misalnya menjadi sukarelawan, ikut membantu membersihkan lingkungan, atau menolong guru.

Seiring bertambahnya usia anak, maka anak bisa terus mengembangkan keterampilan menolong yang sudah dipelajari, kata Elanna Yalow, kepala akademisi KinderCare Learning Centres.

Baca juga: 5 Langkah Membantu Anak Temukan Hobi yang Disukai


Yalow mencontohkan tugas-tugas bagi anak seperti mencuci pakaiannya sendiri, membersihkan kamar mandi, membersihkan jendela, mengganti seprai, membuat makanan sederhana, dan mengajarkan adik kelas.

Baca juga: Perhatikan Cara Mendidik, Anak Akan Ikuti Perilaku Orangtua

3. Memberi pujian dan dorongan kepada anak

Pastikan kita sebagai orangtua peduli dan mengenali situasi di saat anak berusaha menolong orang lain.

"Anak senang dipuji oleh orang yang merawatnya," kata Casey Rislov, pendidik dan penulis buku.

Jika anak membantu kita, ungkapkan rasa terima kasih kita dan katakan bantuan yang diberikannya membuat kita merasa lebih baik. Jangan lupa untuk membicarakan pula kepada anak mengenai perasaannya.

"Beberapa kalimat positif bermanfaat, tetapi lebih baik mengatakan 'rasanya menyenangkan menjadi penolong, bukan?' daripada ucapan 'kamu pandai menata kaus kaki'," kata Susan Groner, seorang penulis dan pendiri The Parenting Mentor.

Baca juga: 5 Tips Jadi Orangtua Keren di Mata Anak Remaja

4. Menjadi panutan bagi anak

Orangtua memiliki kuasa untuk menjadikan kebiasaan menolong orang lain sebagai norma yang bisa ditaati anak.

Selain mencontohkan cara menjadi penolong, carilah kesempatan untuk melayani suatu komunitas bersama keluarga, termasuk anak.

"Bantu seseorang menyeberang jalan, membuka pintu, mengatakan sesuatu yang baik kepada orang asing. Bicarakan tentang bagaimana rasanya melakukan sesuatu yang menyenangkan dan tidak terduga."

Halaman:


Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau