Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Makan Nanas Bikin Mulut "Lecet", Apa yang Harus Dilakukan?

Kompas.com, Diperbarui 18/10/2022, 13:08 WIB
Glori K. Wadrianto

Editor

KOMPAS.com - Para penggemar nanas tentu sudah sangat paham dengan risiko mulut yang terasa sakit seperti lecet akibat memakan buah segar ini.

Makan nanas memang kerap memunculkan sensasi tersebut. Ini seolah bertolak belakang dengan jargon yang menyebut buah baik untuk kesehatan. 

Kondisi ini ternyata muncul akibat adanya enzim yang dikenal dengan nama "bromelain", dan lalu memecah asam amino dan protein.

Baca juga: Nanas hingga Kismis, Ini 10 Buah yang Mengandung Karbohidrat

Kondisi ini yang membuat enzim yang diekstraksi tersebut bisa menjadi pelunak daging yang sangat baik.

Jadi bisa dibayangkan, apajadinya jika kandungan itu mengendap di dalam mulut? 

Bromelain bikin sakit?

Bromelain melalui lapisan lendir di bagian dalam mulut, kemudian bekerja pada protein yang terpapar di dalamnya.

Nah, enzim ini bisa mendatangkan pengaruh yang berbeda antara satu orang dengan orang lain, berdasarkan sensitivitasnya.

Jadi, bisa jadi ada orang yang tak pernah bermasalah dengan mulutnya, ketika memakan buah nanas, dalam jumlah banyak sekalipun. 

Bagaimana mengatasinya?

Merendam nanas dalam waktu singkat di dalam air garam cepat dalam air garam, dipercaya dapat mengurangi pengaruh enzim tersebut.

Baca juga: Manfaat Ekstrak Pepaya dan Nanas untuk Mengatasi Kulit Kusam

Artikel yang dimuat di Science Meets Food mengklaim, natrium klorida terlarut mengganggu polaritas enzim.

Kondisi ini yang kemudian "mengguncang" protein, dan mengubah sifat strukturnya.

Michael Tunick, Ph.D., asisten profesor klinis seni kuliner dan ilmu makanan di Universitas Drexel di Philadelphia, Amerika Serikat mengungkap pandangannya kepada Food & Wine.

Tunick menyebutkan, garam memicu bromelain untuk mulai bekerja, sehingga pada saat nanas mencapai mulut, enzim tersebut telah dinonaktifkan.

Selain itu, mencelupkan nanas segar ke dalam larutan air asin adalah cara terbaik untuk memaksimalkan kontak antara garam dan bromelain. 

Namun belum ada banyak penelitian tentang seberapa banyak jumlah ideal garam yang dibutuhkan untuk memengaruhi bromelain.

Halaman:


Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau